Kepolisian memperingati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) untuk tidak membuat gaduh di Bumi Cendrawasih. Hal ini menyusul insiden penyerangan terhadap pesawat milik Susi Air di Bandara Paro dengan kondisi sang pilot yang belum diketahui.
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, penindakan tegas dalam upaya penegakan hukum akan dilakukan dalam mengembalikan keamanan di Papua.
"Tidak ada lagi ruang atau tempat bagi orang yang tidak mau membangun kesejahteraan Papua. Jika tidak mau diajak negosiasi, (maka) jadi perhatian besar TNI-Polri," kata Fakhiri di Hotel Sultan, Rabu (8/2).
Fakhiri menyebut, sikap ini menyusul karena kondisi pilot yang belum diketahui. Pendekatan dengan pendeta untuk mengevakuasi sang pilot juga masih dilakukan.
Masyarakat diminta untuk tidak percaya dengan informasi liar dari pihak KKB. Mereka dianggap tidak membawa kedamaian di Papua.
Padahal, 15 warga yang sebelumnya diisukan menjadi sandera kini telah kembali ke rumah masing-masing. Terlebih, mereka adalah warga Paro itu sendiri.
"Kita juga jangan terlalu percaya dengan isu-isu kelompok yang bersebrangan, yang ingin selalu Papua tidak damai," ujarnya.
Menurutnya, setelah 15 orang itu keluar dari wilayah Paro, baru ada kejadian penahanan terhadap pesawat dan pilot. Alhasil, aparat langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan tokoh gereja.
Ia berharap, dengan bantuan beberapa pihak termasuk masyarakat setempat yang dekat dengan kelompok KKB dapat mengembalikan sang pilot. Lantaran, pilot ini kerap melayani masyarakat di wilayah Paro
"Nah pilot itu sementara memang masih tidak jauh dari Paro," ucapnya.