Polri menyatakan kondisi keamanan saat penyelenggaraan kampanye relatif aman. Beberapa gangguan yang terjadi di sejumlah daerah, saat penyelenggaraan kampanye dinyatakan sebagai suatu yang langsung dapat diatasi.
“Tidak terjadi gangguan kamtibmas yang signifikan selama pelaksanaan kampanye. Ada dinamika seperti di Jawa dan Yogyakarta, serta penindakan teror di Sumatera dan Jabar dapat diatasi dengan baik,” ujar Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian seusai rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Senin (15/4).
Itulah sebabnya Kapolri menegaskan, hingga hari pencoblosan situasi dan kondisi dinyatakan aman. Seluruh aktivitas pemerintahan dan penyelenggara pemilu, tetap berjalan secara lancar.
Mobilisasi masyarakat ke luar negeri sampai saat ini terpantau tidak berlebihan. Selain itu, warga negara asing yang masuk ke Indonesia juga masih dalam batasan wajar.
Keamanan dan kelancaran situasi menjelang hari pencoblosan juga dipantau dari segi harga, di mana tiket-tiket yang dijual masih dalam batasan wajar.
“Itu semua menunjukkan situasi relatif aman dan kami berikan jaminan keamanan bahwa di hari H, kami akan siap. Termasuk pada penghitungan suara,” kata Tito.
Sebelumnya dalam indeks kerawanan pelaksanaan kampanye dan kampanye terbuka, Polri telah memetakan daerah rawan. Kendati demikian dari daerah yang masuk dalam prioritas pengamanan berdasarkan kerawanannya tersebut, tidak terjadi suatu peristiwa besar karena dapat segera diatasi.
Sementara Densus 88 dan Bareskrim Polri membantu Polres Pandeglang mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pandeglang yang teridentifikasi menjadi tempat tinggal basis kelompok radikal.
Hal ini dilakukan guna menghindari ancaman yang tidak diinginkan pada hari pencoblosan Pemilu 2019 pada 17 April.
"Ada beberapa kelompok radikal yang sedang di pantau di wilayah sini, kita di back up oleh teman-teman Densus 88 dan Bareskrim Polri," kata Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono saat dikonfirmasi, Senin (15/4).
Berdasarkan hasil pemantauan sementara, belum ada tanda-tanda adanya ekses, namun pemantauan terus dilakukan oleh kepolisian.
Selain kelompok radikal, daerah yang menjadi langganan banjir pun dianggap menjadi TPS rawan. Misalkan saja, di Kecamatan Patia dan sudah dilakukan pengawalan khusus.
"Ada satu TPS yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat di wilayah Cikeusik, tapi roda dua bisa. logistik sudah kami kirim," katanya.
Terpisah, Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir mengatakan, semua proses penyaluran logistik berjalan lancar. Pengamanan yang dilakukan TNI-Polri pun sudah bergeser ke kabupaten, kacamatan dan beberapa personel melekat ke kotak suara.