Helikopter yang ditumpangi Kapolda Jambi, Irjen Rusdi Hartono beserta rombongan dilaporkan mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Ermat, Kerinci, pada Minggu (19/2).
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Sigit mengatakan, helikopter tersebut tengah menempuh perjalanan menuju Kerinci saat tiba-tiba mengalami hilang kontak.
"(Helikopter) tiba-tiba mengalami lost contact di jam 11.20 WIB, dan kemudian kita mendapatkan informasi bahwa telah dilakukan pendaratan darurat," kata Sigit saat dikonfirmasi di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Sigit mengatakan, seluruh penumpang diketahui dalam keadaan selamat usai helikopter melakukan pendaratan darurat.
Terdapat total delapan penumpang termasuk Kapolda Jambi.
Selain itu, Sigit mengatakan, pihaknya telah mengetahui sejumlah informasi perihal pendaratan darurat yang dilakukan di area bukit tersebut.
"Semuanya (penumpang) masih dalam kondisi selamat walaupun ada beberapa orang yang terluka. Dan di antara mereka juga bisa berkomunikasi dengan kita walaupun kadang kala ada kesulitan. Namun, di satu sisi kita telah mengetahui titik koordinat bagaimana helikopter tersebut melakukan pendaratan darurat," tutur Sigit.
Diungkapkan Sigit, pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait penyebab helikopter yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan tersebut harus mendarat darurat. Berdasarkan informasi awal, hal itu disebabkan oleh cuaca buruk yang menyebabkan jarak pandang penerbangan menjadi terbatas.
"Informasi awal yang kita lakukan, yang kita dapatkan, bahwa helikopter terpaksa melakukan pendaratan darurat karena mengalami gangguan terkait cuaca buruk dan (masalah) jarak pandang serta kabut," ujar dia.
Sigit menyebut, saat ini sejumlah tim dari Brimob telah dikirimkan untuk melakukan proses evakuasi. Upaya evakuasi penumpang helikopter di titik lokasi pendaratan darurat ini juga menggandeng tim SAR serta masyarakat setempat.
"Lebih dari dua helikopter yang kita berangkatkan, dan kemudian juga tim dari Brimob yang memiliki kemampuan, lalu tim SAR, dan juga kita dibantu oleh masyarakat ataupun para pecinta alam yang kebetulan juga mengetahui dan membantu kita untuk menuju ke titik yang kita akan lakukan evakuasi," tutur dia.
Disampaikan Sigit, saat ini tim telah berada dekat dengan lokasi helikopter tersebut melakukan pendaratan darurat. Namun, proses evakuasi yang dilakukan membutuhkan waktu mengingat lokasinya yang berada di area perbukitan.
Sigit menambahkan, nantinya seluruh penumpang yang telah berhasil dievakuasi dari lokasi pendaratan darurat kemudian akan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
"Kita akan melihat medan yang ada, kalau bisa kita evakuasi menggunakan helikopter tentunya akan kita gunakan helikopter. Namun apabila harus dilakukan evakuasi dengan jalur darat karena kondisi lapangan, ya kita sesuaikan," ucap Sigit.