close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz usai menjadi pembicara diskusi Panel VIII Rakornas Indonesia Maju, di Bogor Jawa Barat/Antara Foto.
icon caption
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) bersama Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz usai menjadi pembicara diskusi Panel VIII Rakornas Indonesia Maju, di Bogor Jawa Barat/Antara Foto.
Nasional
Rabu, 02 Desember 2020 12:55

Kapolri perintahkan Kapolda Sulteng berkantor di Poso

Tujuan Kapolda Sulteng berkantor di Poso agar fokus buru kelompok MIT Ali Kalora.
swipe

Kapolri Jenderal Idham Azis memerintahkan Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Abdul Rakhman Baso untuk berkantor di Poso. Tujuannya, agar lebih fokus mengejar kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

"Perintah Kapolri hari Selasa 1 Desember 2020, Kapolda Sulteng berkantor di Poso dan di-back up oleh tim terbaik Bareskrim Polri," ucap Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12).

Argo menambahkan, demi mempercepat proses pengejaran, Kapolri juga memerintahkan untuk mengirimkan tambahan personel Bareskrim Polri ke lokasi kejadian.

Lebih lanjut, Argo menuturkan, dalam pengejaran anggota MIT, Satgas Tinombala tidak hanya dibantu TNI dan Densus 88 Antiteror, tetapi juga diberikan dukungan drone serta intel IT guna membantu proses pengejaran. Seluruh pasukan itu dikerahkan di tiga desa.

"Pasukan satgas Operasi Tinombala ke wilayah Desa Lembahtongoa, Sausu, Salatanga," ujarnya.

Di sisi lain, aparat gabungan juga masih melakukan trauma healing atau pemulihan trauma kepada warga yang desanya menjadi lokasi teror kelompok MIT. Pasokan paket sembako juga masih terus didistribusikan kepada masyarakat yang masih di pengungsian.

"Bantuan Sembako 400 paket dari Polda untuk masyarakat transmigrasi yang mengungsi di Dusun Levonu. Lalu perbaikan enam buah rumah tinggal atau pos pelayanan umat sudah mulai dilaksanakan inisiasi dari Polda untuk kecepatan serta bantuan proses pemakaman korban berupa empat peti mati dan bantuan duka air mata," tuturnya.

Untuk diketahui, pembunuhan satu keluarga di desa tersebut terjadi pada Jumat, 27 November 2020. Selain membunuh, kelompok Ali Kalora itu juga membakar rumah.

Di desa lokasi kejadian diketahui terdapat 40 kartu keluarga yang tinggal. Para warga telah mengungsi karena merasa takut dengan teror itu.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Fathor Rasi
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan