Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, mengatakan polisi wanita atau Polwan merupakan personel Polri yang paling kebal atau tidak terpengaruh dengan budaya korupsi. Selain itu, keberadaan Polwan dianggap penting karena lebih dekat dengan saksi dan korban.
“Kita lihat banyak Polwan yang dekat dengan saksi, korban, dan mereka kebal terhadap budaya koruptif," kata Tito Karnavian di Jakarta pada Kamis (27/12).
Adapun personel Polwan saat ini berjumlah sebanyak 36.595 personel atau 8.3% dari total personel Polri di seluruh Indonesia. Terkait jumlah tersebut, Tito merasa belum puas karena belum menggambarkan adanya emansipasi wanita dalam jumlah besar.
"Terus terang saya pribadi belum puas dengan jumlah ini. Karena menurut saya belum menggambarkan prinsip equality emansipasi,” tuturnya.
Karena itu, menurut Tito, ke depan perlu adanya penambahan personel Polwan. Pada tahun ini penambahan personel Polwan hanya 636 anggota. Mereka berasal dari lulusan pendidikan Polri pada tahun 2018.
"Mungkin ke depan perlu adanya kenaikan rekutmen untuk Polwan, sehingga bisa menciptakan prinsip equality. Tidak peduli Indonesia juga banyak didominasi oleh wanita," ujar Tito.
Lebih lanjut, Tito mengungkapkan, jumlah personel Polri pada 2018 tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Saat ini jumlah personel Polri sebanyak 443.379 anggota. Jumlah tersebut hanya bertambah 186 personel (laki-laki).Meski penambahan personel tak besar, Polri berada di posisi kedua sebagai lembaga kepolisian terbesar di dunia setelah China.
Adapun total personel Polri dari proporsi kepangkatan, rinciannya antara lain golongan Bintara merupakan yang paling banyak yaitu 352.390 personel atau 79,4% dari totoal keseluruhan. Kemudian sisanya Pama sebesar 16.135 personel atau 9.7%, Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebesar 23.130 personel atau 5.2%, Pamen 16.135 personel atau 3.6%, Tamtama 8.437 Personel atau 1.9%, dan Pati 365 personel atau 0.08%.
"Jadi, Bintara ini menjadi Personel dominan di dalam orgaisasi Polri," katanya.
Sementara terkait minimnya jumlah perekrutan anggota kepolisian, Tito mengatakan, Polri kini memang tengah menerapkan kebijakan minimum zero growth. Artinya, penambahan personel baru untuk menggantikan personel yang sudah pensiun tidak langsung serta merta dalam jumlah banyak.
“Karena kita paham juga kondisi keuangan negara, tentu harus memikirkan instansi lain. tidak mungkin akan terjadi kenaikan drastis rekutmen personel Polri," ucap Tito.