Mobilitas masyarakat diprediksi mencapai belasan juta saat libur Natal dan tahun baru (Nataru). Hal itu diutarakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Tahun ini 19 juta yang akan melaksanakan kegiatannya saat libur Nataru,” kata Sigit dalam konferensi pers, Sabtu (27/11).
Dia pun mengecek ke beberapa daerah untuk memastikan jumlah masyarakat yang telah menjalankan vaksinasi semakin meningkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan hingga akhir Desember 2021 jumlah penduduk yang menjalani vaksinasi mencapai 70% dari sasaran sebanyak 181 juta warga.
Menurut Sigit, vaksinasi menjadi satu hal penting dalam menghadapi libur Nataru. Sebab, bila berkaca dari tahun sebelumnya, libur panjang seperti Nataru dan Idulfitri memberi dampak pada angka penularan Covid-19. Bahkan terakhir, usai libur Idulfitri meningkat drastis.
“Ini menjadi perhatian kita semua agar di masa Nataru nanti laju pengendalian Covid yang sudah berhasil tidak meningkat, karena pengalaman beberapa tahun lalu pascaNataru dan Idulfitli terjadi peningkatan,” ucapnya.
Untuk diketahui, dalam pengamanan Nataru, pemerintah akan memberlakukan surat keluar masuk (SKM). Surat tersebut akan menjadi kunci seseorang diperbolehkan melintasi perbatasan daerah karena sudah dinyatakan bebas dari Covid-19.
Selain pemberlakuan SKM, Polri juga menerapkan aturan ganjil-genap di seluruh tempat wisata. Selain itu, pembatasan jumlah pengunjung tempat ibadah hanya diperbolehkan 50%.
Polri akan melibatkan 278.000 personel pada momen Nataru di seluruh Indonesia. Ratusan ribu personel itu akan menjalankan tugas melalui Operasi Lilin yang dimulai sejak 20 Desember 2020.