close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara penutupan Satgas Polri pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID dan penganugerahan Satyalancana Bhakti Buana kepada Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Sela
icon caption
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara penutupan Satgas Polri pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID dan penganugerahan Satyalancana Bhakti Buana kepada Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Sela
Nasional
Selasa, 08 Februari 2022 18:27

Kapolri tutup misi Satgas Perdamaian Dunia

Personel Satgas Perdamaian Dunia diharapkan menjadi teladan.
swipe

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara penutupan Satgas Polri pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID. Selain upacara penutupan, dilaksanakan juga penganugerahan Satyalancana Bhakti Buana kepada Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID di Lapangan Bhayangkara, Jakarta Selatan, Selasa (8/2).

Sigit menekankan, sebuah misi pemeliharaan perdamaian PBB membutuhkan tanggung jawab yang begitu besar. Merek menjalani tugas melindungi masyarakat sipil, memberikan bantuan kemanusiaan, memonitor perjanjian perdamaian antara pihak yang bertikai, mendukung mediasi penyelesaian konflik antar kelompok, serta membantu pemerintah Sudan untuk mengembalikan para pengungsi ke tempat tinggal asalnya secara sukarela.

"Selain itu, di masa berakhirnya misi UNAMID ini, Indonesia juga dipercaya menjadi Guard Unit terakhir yang meninggalkan daerah misi atas profesionalisme dan disiplin tinggi yang diakui oleh PBB sejak awal penugasan UNAMID," kata Sigit di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Selasa (8/2).

Sigit meminta personel Satgas UNAMID yang telah selesai melaksanakan tugas agar selalu mengembangkan profesionalitas, membagikan ilmu pengetahuan, dan mengimplementasikan pengalaman yang diperoleh dalam rangka menghadapi komplesnya tugas kepolisian kedepan.

"Jadilah inspirasi dan teladan bagi para personel lainnya dalam mewujudkan Polri yang modern, Polri yang berwawasan luas, dan Polri yang semakin diharapkan dan dicintai masyarakat," ucap Sigit. 

Sigit menyebutkan, misi pemeliharaan perdamaian PBB, merupakan salah satu bagian dari pelaksanakan diplomasi dan kerja sama internasional Polri yang memiliki nilai strategis sebagai wujud kontribusi bangsa Indonesia dalam melaksanakan ketertiban dunia, sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Komitmen itu, dikatakan Sigit, terwujud dalam 32 tahun Polri berkiprah dalam 18 misi PBB setidaknya sudah dikerahkan 2.975 personel untuk dijadikan Peacekeeper atau pasukan penjaga perdamaian. 

"Jumlah personel Polri ini menempatkan posisi Indonesia di posisi ke-10 sebagai negara terbanyak yang mengirimkan personel dalam Troops/Police Contributing Countries (TPCCS)," tutur Sigit. 

Adapun, beberapa negara yang menjadi wilayah misi PBB yaitu, Yaman, Afghanistan, Kamboja, Sudan, Sudan Selatan, Mozambique, Namibia, Rep. Afrika Tengah, Bosnia, Congo, Haiti, Slavonia, Mali, dan Somalia.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Ayu mumpuni
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan