Kepala Kepolisian Sektor Ilaga, Kabupaten Puncak, Iptu Menase Sayori, menuding Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) Yambi Mayu Telenggen berada di balik tewasnya anggota Polda Papua, Briptu Anumerta Heidar. Kelompok Yambi Mayu bermarkas di Sinak, Ilaga.
Sayori mengatakan, jarak lokasi pembunuhan Briptu Heidar di Kampung Usir hanya dua kilometer dari wilayah hukumnya yang berada di Ilaga. Menurut Iptu Sayori, KKSB Yambi Mayu Telenggen baru satu minggu tiba di Ilaga. Mereka sekadar transit di ibu kota Kabupaten Puncak itu dalam rangka perjalanan ke suatu tempat.
"Kejadian kemarin itu bukan dilakukan oleh kelompok dari Ilaga. Ini dilakukan oleh kelompok dari Sinak dan Yambi yang masuk ke Ilaga. Ada tempat lain yang mereka harus pergi, bukan di Ilaga," kata Iptu Sayori yang mengaku cukup lama bertugas di Ilaga pada Selasa (13/8).
Menurut Sayori, dari informasi yang dihimpun, antara korban dengan para pelaku ternyata saling kenal. “Informasi yang kami dapat seperti itu. Sudah hampir dua tahun sejak pindah dari Puncak Jaya ke Polsek Puncak mereka sudah saling kenal antara almarhum dengan TBO (tenaga bantuan operasi) dari kelompok ini," ucap Iptu Sayori.
Lebih lanjut, Sayori menuturkan, selama ini komunikasi pihak aparat keamanan dengan masyarakat, tokoh adat, tokoh agama dan semua unsur termasuk KKSB di wilayah Ilaga terjalin cukup bagus.
Adapun peristiwa pembunuhan terhadap Brigadir Heidar itu, kata dia, sama sekali tidak berkaitan dengan upaya menciptakan teror yang dilakukan KKSB menjelang perayaan HUT Kemerdekaan ke-74 RI.
"Tidak ada kaitan dengan 17 Agustus. Sampai saat ini saya meyakini situasi di Ilaga selalu aman," kata Iptu Sayori.
Ia menambahkan, pascakejadian pembunuhan terhadap Brigadir Heidar, personel Brimob dan Timsus Polda Papua berkekuatan 20 sampai 30 orang sudah diberangkatkan ke Ilaga dari Timika pada Selasa 13/8) pagi.
Dalam kelompok tersebut, kata Sayori, Kasat Reskrim Polres Puncak Jaya juga turut serta berangkat menuju Ilaga untuk melaksanakan olah tempat kejadian perkara/TKP.
Kapolda Papua Irjen Polisi Rudolf Rodja menegaskan almarhum Brigadir Polisi Anumerta Heidar gugur sebagai kusuma bangsa saat hendak menjalankan tugas penyelidikan.
"Anggota kami gugur saat melaksanakan tugas penyelidikan. Pangkatnya dinaikan satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya berpangkat Briptu menjadi Brigadir," kata Irjen Rodja.
Diberitakan sebelumnya, Briptu Heidar ditembak KKSB di Kabupaten Puncak, Papua, pada Senin, 12 Agustus 2019. Sebelum ditembak, Briptu Heidar sempat disandera KKSB sejak pukul 11.00 WIB.
Tak lama berselang, jenazah Briptu Heidar ditemukan tidak jauh dari lokasi penghadangan di Kampung Usir, dekat Kampung Mudidok, Kabupaten Puncak. (Ant)