PT JakLingko Indonesia menargetkan Kartu Transportasi dan Aplikasi Terintegrasi JakLingko dapat digunakan untuk umum pada awal tahun 2022. Untuk mencapai itu, operator transportasi itu memperluas uji coba integrasi empat moda transportasi umum.
Perluasan uji coba dilakukan secara bertahap sampai akhir tahun 2021. Tujuannya, untuk menguji perencana perjalanan (journey planner) dari empat moda transportasi umum yang berada di Provinsi DKI Jakarta dalam satu tiket perjalanan.
Hal ini mengacu pada ketentuan Bank Indonesia agar implementasi dan penggunaan aplikasi memperoleh masukan-masukan positif dari berbagai unsur masyarakat sebelum dapat diunduh secara massal.
Direktur Utama PT JakLingko Indonesia, Muhamad Kamaluddin mengatakan, empat moda transportasi umum di Jakarta itu mencakup MRT Jakarta, LRT Jakarta, Transjakarta, dan KAI Commuter.
Semua sudah terhubung dengan sistem integrasi JakLingko Indonesia untuk merencanakan perjalanan dan melakukan pembayaran tiket.
"Satu sampai tiga gerbang (gate) bayaran pada setiap stasiun maupun halte moda transportasi di Jakarta sudah terhubung dengan sistem terintegrasi JakLingko Indonesia saat ini," ujar Muhamad Kamaluddin, Selasa (5/10).
Kamaluddin menjelaskan, pada bulan Agustus 2021 sudah ada 130 gerbang. Saat ini sudah berlipat dua kali. Targetnya, 1.300 gerbang yang ada di halte maupun stasiun moda transportasi di Jakarta semua sudah termodifikasi pada Desember 2021.
"Untuk Mikrotrans dan bus di luar koridor masih belum terhubung. Perluasan uji coba akan terus dilakukan dan selesai di akhir tahun ini," terang Kamaluddin.
Kamaluddin memperkirakan, aplikasi terintegrasi JakLingko sudah dapat diunduh secara massal pada Januari 2022. Target serupa juga berlaku untuk gerbang pembayaran (gate) pada semua halte dan stasiun di Jakarta.
Untuk tarif, kata Kamaluddin, tarif integrasi antarmoda belum berlaku. Tarif masih menggunakan tarif yang lama atau berlaku saat ini. Tarif integrasi diperkirakan siap pada Maret 2022.
Ia mengklaim, tarif baru yang berlaku pada Maret 2022 lebih ekonomis dan dapat mendorong integrasi antarmoda se-Jabodetabek. Tarif integrasi antarmoda lebih murah dibandingkan dengan tarif per masing-masing moda tunggal yang berlaku di Jabodetabek.
"Pengguna dapat merasakan manfaat dari pengeluaran transportasi dibandingkan dengan total pengeluaran dalam sebulannya. Melalui aplikasi terintegrasi JakLingko juga bisa melakukan pembayaran secara praktis untuk semua moda itu," bebernya.
Kamaluddin menegaskan, perluasan uji coba ini sekaligus menjadi bahan penentu kebijakan. Salah satunya ihwal pemberian subsidi kepada pengguna moda transportasi tertentu.
Ke depan, tarif akan berdasarkan profil pengguna, seperti lansia, pelajar, veteran, dan profil lain yang mendapatkan manfaat tarif lebih hemat. "Jadi, nanti akan aktivasi khusus untuk kartu dan aplikasi ini supaya bisa mendapatkan tarif berdasarkan profil penggunanya," ucapnya.
Terkait tarif integrasi antarmoda, kata dia, saat ini dalam pembahasan antara Pemprov DKI Jakarta melalui Tim Tarif Integrasi JakLingko dengan Kementerian Perhubungan.
"Ini kami dapat jadikan komitmen dan dukung terus tim tarif integrasi baik di Pemprov DKI maupun Kemenhub untuk bisa mengejar target peraturan semua lengkap di tahun 2022. Kami sudah ada milestone dari bulan ke bulan," tandas Kamaluddin.