Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Polda Sulteng) memastikan para karyawan PT GNI telah kembali ke gedung perusahaan. Mereka siap mengoperasionalkan lagi perusahaan yang sempat berhenti karena ricuh.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan, perkembangan situasi di lokasi PT GNI masih kondusif. Petugas security dengan diawasi petugas TNI Polri melakukan pemeriksaan ID Card karyawan yang mulai masuk kerja.
“PT GNI di Morowali Utara situasinya relatif kondusif, perusahaan hari ini mulai operasional, sesuai laporan yang saya terima pagi tadi ratusan karyawan sudah memulai berdatangan” katanya dalam keterangan, Selasa (17/1).
Didik juga mengatakan, TNI dan Polri siap memberikan pengawalan dan pengamanan baik untuk para pekerja maupun keberlangsungan operasional perusahaan. Ia juga mengimbau masyarakat dan karyawan agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang masih belum jelas kebenarannya.
"Kemudian terkait masalah-masalah industrial yang bisa diselesaikan secara aturan undang-undang hendaknya dilakukan sesuai tahapannya, TNI Polri akan mengawal proses tersebut sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik,” ucapnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan PT GNI akan beroperasi kembali pada Selasa (17/1). Pengamanan akan dikerahkan untuk memastikan kegiatan perusahaan tetap berjalan, sebagai imbas atas kerusuhan di PT GNI, Morowali, Sulawesi Tengah.
Sigit mengatakan, pengamanan dilakukan dengan menurunkan 548 personel TNI-Polri dan dua SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob. Tujuannya untuk mencegah terjadinya kerusuhan seperti kemarin.
"Info terakhir bahwa Perusahaan smelter GNI akan opersional kembali besok pagi," kata Sigit dalam siaran pers, Senin (16/1).
Sigit menyebut, aksi kericuhan ini diprovokasi dari narasi-narasi seolah ada penyerangan terhadap tenaga kerja asing (TKA) maupun tenaga kerja Indonesia (TKI). Sementara, kedua korban yang merupakan TKA dan TKI diduga meninggal justru karena kericuhan tersebut.