Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengakui turut prihatin dengan jumlah kasus warga Indonesia yang semakin tinggi terinfeksi Covid-19 varian Omicron sepulang berwisata ke luar negeri. Hingga Minggu kemarin Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia melaporkan kasus Omricron sudah mencapai 407.
Sandiaga Uno menanggapi bahwa masyarakat harus lebih selektif dalam mengambil tindakan dan kebijakan. Menurut dia sebaiknya untuk perjalanan luar negeri ditunda dahulu.
“Maka dari itu kami mengimbau masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terutama di pintu-pintu masuk ke Indonesia. Ada 14 negara yang dilarang masuk ke Indonesia kedepan. Kami juga terus mengimbau masyarakat agar tidak ke luar negeri dahulu," jelas Sandiaga Uno, dalam keterangan pers melalui daring, Senin, (9/1).
Ia menegaskan bahwa masuknya kasus virus Omicron dapat berdampak pada sektor industri usaha pariwisata di Indonesia. Maka dari itu pihaknya meminta masyarakat untuk tetap patuhi Protokol Kesehatan.
“Kami juga mengimbau upayakan 3 T protokol kesehatan, kemudian untuk terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi. Kasus Omicron akan berdampak pada sektor parekraf kita dan tentunya ini harus kita antisipasi dan mitigasi," ungkapnya.
Tentunya nanti pihak pemerintah akan melihat bagaimana sektor industri pariwisata bisa menjadi momentum pertumbuhan ekonomi
“Harapannya besar kedepan akan ada pertumbuhan kebangkitan ekonomi penciptaan lapangan kerja dan pemulihan di sektor ekonomi khususnya parekraf,” jelas dia.
Bahkan dikesempatan itu Sandi menyebutkan bahwa ada beberapa tokoh-tokoh seperti Artis Helmi Yahya rela membatalkan kunjungannya ke luar negeri karena kasus Omicron.
“Ada artis tokoh-tokoh banyak yang membatalkan kunjungannya ke luar negari, karena tahu kasus Omicron. Karena mereka paham kita memberikan satu arahan yang sangat jelas dan tegas," tutur Sandiaga Uno.
Sandi menjelaskan, pihaknya akan terus menggelar kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan. Selain itu, pihaknya pun memastikan bahwa Indonesia siap untuk terus menyelenggarakan kegiatan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“The so must go on. Kita pastikan, bahwa Indonesia siap untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dengan tentunya adaptasi protokol kesehatan," jelas dia.