Penyebaran virus SARS-CoV-2 di Kota Depok masih mencatat kenaikan. Jumlah pasien positif Covid-19, pada Senin (25/5) bertambah 13 kasus menjadi 514 orang. Sedangkan, pasien sembuh 118 jiwa dan meninggal 24 orang.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan, penambahan tersebut berasal dari program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan tes swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak enam orang.
Selain itu, kata dia, dari hasil tindak lanjut program rapid test yang diselenggarakan oleh Badan Intelejen Negara (BIN), yang dilanjutkan dengan tes swab menghasilkan tiga orang reaktif dan empat orang merupakan informasi kasus positif Covid-19, berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta.
Sementara, pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 1.407 orang. Dari jumlah tersebut, 729 orang dinyatakan selesai pengawasan dan 678 masih dalam pengawasan.
Status PDP tersebut, merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes.
"Penambahan kasus Covid-19 di Kota Depok, baik kasus konfirmasi positif, OTG, ODP dan PDP masih terus terjadi hingga saat ini," jelasnya.
Berdasar grafik, kata Idris, terlihat bahwa penambahan kasus mulai meningkat sejak 14 Mei 2020 dan tertinggi pada tanggal 22 Mei 2020. Dia mengaku, penularan secara transmisi lokal yang masih terjadi di Kota Depok, seperti kasus 72 yang menularkan terhadap lima orang lainnya.
Idris mengakui, Kota Depok sangat rentan terhadap penularan antarwarga, khususnya yang kontak erat dengan kasus konfirmasi positif.
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah menyediakan rumah sakit isolasi bagi warga terdampak Covid-19, khususnya kasus konfirmasi yang melakukan isolasi mandiri, untuk dapat melakukan di rumah sakit. (Ant)