Polda Sulawesi Selatan menegaskan, pencopotan Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal, tidak ada hubunganya dengan penggerebekan markas Batalyon 120 di Jl Korban 400.000 Jiwa, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di mana, Tim Thunder Polda Sulsel menemukan sejumlah sajam, anak panah busur, dan botol minuman keras (miras) ketika menggerebek Sekretariat Batalyon 120,.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Komang Suartana mengatakan, pemindahan Iptu Faizal dari lingkup Polsek Tallo menuju Polres Makassar, tidak lebih dari penyegaran organisasi dan anggota Korps Bhayangkara.
“Tidak ada hubungannya penarikan anggota dengan masalah Yon 120. Kebijakan dan wewenang Kapolrestabes menarik anggotanya adalah untuk mengisi jabatan di Polres dan penyegaran organisasi dan anggota,” kata Komang kepada Alinea.id, Rabu (14/9).
Komang menyebut, yang dilakukan Faizal cs hanya melakukan operasi rutin sebagai bentuk pencegahan dan sosialisasi. Operasi itu dilakukan pada daerah rawan konflik.
“Gak ada pencopotan. Pada saat kegiatan dari anggota Samapta. Operasi rutin yang ditingkatkan preventif dan persuasif. Daerah rawan diploting. Masyarakat berkumpul lalu dibubarkan,” ujar Komang.
Namun Komang tidak memungkiri kalau Fauzi cs menemukan senjata tajam (sajam) pada operasi tersebut.
“Ditemukan sajam yang ternyata hasil binaan Batalyon 120 untuk diserahkan ke Kapolrestabes,” ucapnya.
Di sisi lain, mantan Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal telah mengakui kesalahanya terkait penggerebekan di markas Batalyon 120 Makassar. Dia mengakui, penggerebekan itu seharusnya tidak dilakukan. Pasalnya, 164 busur panah, 38 botol miras, hingga empat parang yang sempat disita tim Thunder Polda Sulsel sebenarnya akan diserahkan ke Polrestabes Makassar.
Iptu Faizal juga mengaku, datang ke Sekretariat Batalyon 120 Makassar pada saat tim Thunder sudah melakukan penggerebekan dan penyitaan senjata tajam, Minggu (11/9) dini hari.
Iptu Faizal menyadari, seharusnya, menjelaskan asal-muasal senjata tajam itu kepada tim Thunder Polda Sulsel, namun hal itu tidak dijelaskan.
Sementara, Kapolrestabes Makassar Kombes Budhi Haryanto menyayangkan sikap anggota kepolisian Polda Sulsel setelah melakukan penggeledahan di wilayah hukumnya.