Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menilai, kunjungan tiga anggota Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang Ibu Negara (RUU) IKN ke Kazakhstan mubazir dan hanya membuang-buang anggaran.
Pangkalnya, saat ini semua informasi dapat diakses terbuka melalui internet. Selain itu, Kazakhstan tengah dalam kondisi darurat akibat konflik, tak lama setelah anggota pansus tiba di negara itu.
"Menurut saya kunker ke Kazakhstan atau ke negara lain hanyalah alasan untuk menghabiskan anggaran negara. Buat apa kunker? Semua informasi sekarang terbuka lewat internet. Foto, video (bahan studi banding) juga bisa didownload dan dilihat melalui internet," ujar Esther saat dihubungi Alinea.id, Jumat (7/1).
Menurut Esther, studi banding yang dilakukan anggota pansus juga bisa dilakukan secara online. Apalagi Kazakhstan tengah dilanda konflik seperti saat ini.
Menurutnya, teknologi seharusnya dimanfaatkan pemerintah dan pansus untuk mengurangi anggaran kunker ke luar negeri.
"Saya tiap hari meeting dengan orang Inggris, US, dan berbagai negara melalui online. Sudah saatnya kunker itu dikurangi. Anggaran lebih baik dialokasikan untuk sektor produktif," jelas pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Di sisi lain, Esther juga menilai, kunker anggota Pansus ke Kazakhstan seolah mengabaikan imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah meminta agar pejabat dan masyarakat tidak bepergian keluar negeri demi menghindari sebaran varian Omicron.
"Karena pandemi is not over yet. Mubazir," tegas Esther.
Alinea.id telah menghubungi salah satu anggota Pansus RUU IKN yakni Achmad Baidowi terkait kunker ke Kazakhstan. Meski begitu, politikus PPP itu tak mau menanggapi.
Baidowi kunker ke Kazakhstan bersama Ketua Pansus RUU IKN DPR Ahmad Doli Kurnia dan anggota Pansus Yanuar Prihatin.
Kunker Pansus RUU IKN ini berlangsung sejak 2 hingga 5 Januari 2022. Adapun ketiga anggota Pansus ini menggelar kunker bersama tiga anggota Bappenas.
Sementara itu, Wakil Ketua Pansus IKN DPR, Saan Mustopa memastikan timnya tidak akan melakukan kunjungan luar negeri lagi. Hal ini diungkap Saan merespons tiga anggota Bappenas yang menjadi sorotan akibat kunker berlangsung di tengah kerusuhan negara tersebut.
Pernyataan Saan sekaligus merespons kunjungan anggotanya yang menuai sorotan karena negara itu sedang bergolak akibat demonstrasi rusuh.
"Menurut saya rasanya enggak. Jadi ini cukup dengan apa yang dilakukan ke Kazakhstan aja. Jadi, tidak ada yang ke tempat-tempat lain," ungkap Saan di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (6/1).