Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) berencana menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di seluruh Indonesia pada Rabu (9/5). Aksi tersebut mengecam tindakan keji Israel yang menyerang warga Palestina di Masjid Al Aqsha.
"Agresi Israel ke Palestina sekaligus kekejaman Israel terhadap para jemaah yang sedang beribadah di Al Aqsa, telah mencederai rasa kemanusiaan dan keadilan seluruh bangsa di muka bumi ini, termasuk bangsa dan rakyat Indonesia," katanya Presiden KSPI, Said Iqbal, dalam telekonferensi, Minggu (16/5).
Aksi rencananya dilakukan serentak di 30 provinsi se-Indonesia. Kegiatan di Jakarta akan berpusat di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Kantor PBB.
"Aksi dilakukan dengan cara damai, santun, dan terukur, wajib mengikuti protokol kesehatan. Artinya, wajib rapid tes antigen, pakai masker, menjaga jarak," ujarnya. Selain itu, KSPI bakal berkoordinasi serta mengikuti arahan petugas kepolisian dan Satgas Covid-19.
KSPI mengklaim, puluhan ribu buruk bakal berpartisipasi dalam aksi tersebut. Diproyeksikan ada 25.000 orang jika diikuti 5.000 pabrik dan setiapnya mengirim lima orang.
"Agenda tuntutan aksi hanya satu, yaitu hentikan agresi militer Israel di Palestina, khususnya Jalur Gaza; tarik pangkalan militer di Al Aqsa, masjid ketiga tersuci umat muslim," ucapnya.
Selain itu, aksi juga akan memprotes keras masuknya tenaga kerja asing kasar asal China pada Lebaran kemarin, saat pemerintah memberlakukan penyekatan dan pelarangan mudik bagi pekerja di seluruh Indonesia.
Aksi pun bakal menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang dianggap menyengsarakan. "Faktanya, banyak sekali buruh dari karyawan tetap karyawan kontrak, jadi karyawan outsourcing, pada 2022 akan terjadi upah murah," tutur Said.