close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi mudik dengan kapal./ Antarafoto
icon caption
Ilustrasi mudik dengan kapal./ Antarafoto
Nasional
Kamis, 14 Juni 2018 06:32

Kecelakaan kapal penumpang mudik akibat cuaca buruk

Pencarian korban hilang terus dilakukan hingga hari ini.
swipe

Kecelakaan sebuah kapal penumpang terjadi di Makassar, Rabu (13/6) siang. Kapal yang berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo tenggelam akibat hantaman ombak besar.

"Kapal KM. Arista jenis Jolloro dengan berat GT.6 bertolak dari Pelabuhan Paotere pada Rabu pukul 13.30 WITA dengan tujuan Pulau Barrang Lompo dan tenggelam di perairan Pulau Khayangan," kata Kepala Kantor Syahbandar Utama Makassar, Victor Viki Subroto dalam keterangan pers yang diterima Alinea.

Victor mengatakan kapal tersebut merupakan kapal yang biasanya memuat ikan, bukan kapal penumpang. Namun saat dikonfirmasi kepada Pusdalops BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, Hasriadi membantah hal tersebut dan menyatakan kapal itu adalah kapal penumpang.

Hasriadi mengatakan dalam perjalanan tersebut terdapat 43 orang penumpang. Sebanyak 22 orang dinyatakan selamat, sedangkan 13 orang dinyatakan meninggal dunia dan dibawa ke rumah sakit angkatan laut untuk selanjutnya ditangani. Sementara delapan orang lainnya dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.

Ia menambahkan dalam pencarian korban hilang tim gabungan yang turun terdiri dari Polri, TNI, PMI, Basarnas, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan pencarian korban hilang. Keluarga korban meninggal dan korban selamat pun telah datang ke posko dan rumah sakit untuk mengurus kepulangan korban.

Kepala BPBD Makassar, Kalaksa mengatakan para penumpang kapal sebelumnya akan menuju kampung halamannya dan sebagian baru saja pulang sehabis berbelanja keperluan lebaran. "Info dari korban yang selamat yang ditemukan disekitar Barrang Lompo, sebagian besar dari Makassar untuk pulang ke pulau, dan sebagian habis belanja keperluan lebaran," ujarnya saat dihubungi Alinea.

Victor menyesalkan kejadian tersebut terus terjadi mengingat selama ini pemerintah terus menerus mensosialisasikan pentingnya keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Selanjutnya, Victor mengatakan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap aspek keselamatan kapal-kapal di Pelabuhan Makassar. Nantinya tidak ada toleransi terhadap kekurangan dalam pemenuhan aspek keselamatan pelayaran sebelum berangkat.

Sementara itu, speedboat KM Albert di Pulau Maspari juga mengalami kecelakaan lautRabu (13/6) pagi. Speedboat berangkat dari Dermaga Speedboat Kampung Suka Damain, Toboali Kabupaten Bangka Selatan dengan tujuan Dusun Sungai Pasir, Ogan Sumatera Selatan. 

Direktur KPLP Junaidi mengatakan, ada 30 orang termasuk nahkoda dan dua awak kapal yang menjadi penumpang speedboat itu. Adapun para penumpang diselamatkan nelayan Sungai Kong, Sumatera Selatan. Kapal KM Albert sendiri sudah ditarik ke Kampung Sungan Pasir, Sumatera Selatan.

Sebanyak 25 orang  penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat, Nahkoda berserta dua orang awak kapal juga berhasil diselamatkan, sedang dua orang penumpang meninggal dunia," kata Junaidi seperti keterangan tertulis yang diterima Alinea, Rabu (13/6).

Speedboat KM Albert mengalami kecelakaan juga dikarenakan cuaca buruk yang terjadi saat perjalanan. Ditjen perhubungan laut pun terus menghimbau kepada nahkoda kapal, agar memerhatikan cuaca sebelum memberangkatkan kapalnya.

img
Ayu mumpuni
Reporter
img
Purnama Ayu Rizky
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan