close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Foto Antata/Andreas Fitri Atmoko
icon caption
Petugas melakukan penyisiran lanjutan untuk mencari sejumlah anggota pramuka SMP N 1 Turi yang tenggelam di Kali Sempor, Pandowoharjo, Sleman, D.I Yogyakarta, Sabtu (22/2/2020). Foto Antata/Andreas Fitri Atmoko
Nasional
Senin, 09 Maret 2020 22:35

Kecelakaan speadboat TNI AD di Palangkaraya, 7 orang meninggal

Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono termasuk korban meninggal dunia.
swipe

Tujuh orang meninggal dalam insiden kecelakaan kapal cepat atau speadboat di Sungai Sebangau, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Tim gabungan masih melakukan pencarian korban dalam kecelakaan antara speadboat TNI AD dengan long boat L300 milik Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah tersebut.

"Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas termasuk korban meninggal dunia dalam kecelakaan air ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan di Palangka Raya, Kalteng, Senin (9/3).

Menurutnya, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu speadboat TNI AD dari Detasemen Pembekalan Angkutan (Den Bekang) XII/Tpr tengah melakukan pengecekan lokasi untuk pengamanan kunjungan Raja Wilem Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda, yang akan datang ke Kota Palangka Raya. Kapal tersebut dipimpin Dansubsatgas Pam VVIP Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono yang merupakan Dandim 1011/Klk.

Kapal tersebut mengangkut empat personel Kodim 1011/Klk dan empat orang anggota Den Bekang, satu warga pemandu jalan, satu warga Amerika, satu pengawal warga Amerika, dan tujuh orang Paspampres.

Menurut Hendra, aparat kepolisian dan pihak terkait masih fokus pada penanganan korban meninggal dunia maupun luka-luka.

Kejadian ini membuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dermaga Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya, menghentikan operasional seluruh kapal-kapal wisata susur sungai di kawasan Sungai Sebangau. Selain sebagai bentuk duka cita, hal tersebut juga dilakukan karena kapal-kapal yang ada ikut mencari para korban.

"Sejumlah pengurus pokdarwis juga ikut membantu mencari korban. Sampai saat ini masih ada beberapa penumpang speedboat itu yang belum ditemukan," kata Ketua Pokdarwis Dermaga Kereng Bangkirai Aldius di Palangka Raya.

Dia mengakui penghentian operasional kapal-kapal tersebut berpengaruh pada pendapatan anggota Pokdarwis Sebangau. Namun Aldius mengaku tak mempersoalkan hal tersebut. 

"Kalau dibilang berpengaruh terhadap pendapatan kami, tentu ada pengaruhnya. Tapi kami sama sekali tidak mempermasalahkan. Kami justru prihatin dengan adanya musibah ini. Apalagi sampai ada korban jiwa. Ini kan menyedihkan," ucapnya. (Ant)

img
Gema Trisna Yudha
Reporter
img
Gema Trisna Yudha
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan