Aparat Kepolisian hingga kini masih mengejar sekelompok jaringan Mujahidin Indonesia Timur yang diduga kuat menjadi pelaku penembakan terhadap dua personel Polres Parigi Moutong saat sedang melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban mutilasi di Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah pada Senin (31/12) pagi.
Karo Penmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, mengatakan setelah terjadi penembakan terhadap 2 personel polisi sekitar pukul 14.30 WITA tersebut, sejumlah aparat langsung diturunkan ke lokasi untuk melakukan pengejaran.
“Ditugaskan dua satuan setingkat pleton (SST) ke Parigi Moutong. Satu SST dari Poso dan satu SST dari Palu untuk back up Polres Parimo melakukan pengejaran,” kata Dedi dalam keterangan resminya di Jakarta pada Selasa, (1/1).
Dedi menjelaskan, satu SST terdiri atas 30 personel. Artinya ada sekitar 60 personel telah diberangkatkan untuk mengejar pelaku. Pemberangkatan para personel tersebut dari Polsek Sausu menuju lokasi penembakan di Dusun Salubose Desa Salubanga, Sausu Parimo dengan menggunakan 3 unit mobil double cabin.
Setelah melakukan pengejaran terhadap jaringan Mujahidin Indonesia Timur, sekitar pukul 19.11 WITA satu unit Brimob kembali ke Polsek Sausu menggunakan mobil Sat Sabhara Polres Parimo dengan membawa sejumlah barang bukti.
Adapun barang bukti tersebut antara lain 3 bom lontong, teropong siang, 3 sendok makan, 3 toples plastik kecil berisikan 9 biji buah kurma dicampur kue, 2 amunisi aktif kaliber 5,56 mm, 7 selongsong amunisi kaliber 5,56 mm dan 1 buah baju kaos berkerah.
Lebih lanjut, juga ditemukan 1 sebo warna hitam, 3 botol air mineral, 4 jerigen kosong isi 2 liter, 1 unit sepeda motor Suzuki 250 cc milik korban Bripka Andrew yang berboncengan dengan Bripda Baso.
“Saat ini Satgas Tinombala Polda Sulteng masih melakukan pengejaran kelompok Ali Kalora cs ini. Sedangkan kondisi kesehatan kedua anggota paska operasi sudah stabil di RS Bhayangkara Polda Sulteng di Palu,” ujarnya.
Polisi memastikan korban yang dimutilasi atas nama RB alias Anang (34) asal suku Toraja. Korban diketahui tengah bekerja di ladang di sekitar desa tersebut. Belum jelas motif korban dihabisi dengan cara yang sadis itu.
Adapun pihak yang diduga melakukan penembakan terhadap Bripka Andrew Maha Putra, anggota Resmob Satgas 3 Tinombala dan Bripda Baso dari Sat Intelkam Polres Parimo adalah kelompok DPO Poso pimpinan Ali Kalora cs.