Keluarga besar mendiang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mempersiapkan kedatangan jenazah dari Guangzhoun, China. Rencananya jenazah Sutopo akan diterbangkan ke Indonesia Minggu (7/7) sore.
"Rencananya akan disemayamkan di Jakarta semalam, besok pagi diterbangkan ke Boyolali," kata adik ipar almarhum, Ahmad Jatmiko di Boyolali, Minggu (7/7).
Sesuai rencana, jenazah ayah dua anak ini akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sasonolayu, Boyolali pada Senin (8/7).
Ahmad Jatmiko mengatakan, orang tua Sutopo, Suharsono (75 tahun) dan Sri Rosmandari (65) sudah berada di Jakarta. Sedangkan istri Sutopo, Retno Utami Yulianingsih berada di Guangzhou mendampingi suaminya sejak awal berobat.
"Berobatnya ke China sudah hampir 1 bulan," kata Jatmiko.
Ia mengatakan keluarga Boyolali menerima kabar meninggalnya Sutopo pada Minggu (7/7) pukul 02.00 WIB dini hari melalui telepon.
"Yang menelepon anak dan mertuanya pak Sutopo," katanya.
Pantauan di lapangan, terlihat beberapa tetangga dan keluarga membersihkan rumput liar yang berada di kanan kiri jalan menuju rumah duka.
Terlihat pula beberapa kerabat dan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mulai berdatangan ke rumah duka di Jalan Jambu RT 07/RW 09, Kampung Surodadi, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali.
Sutopo meninggal dunia saat sedang menjalani pengobatan penyakit kanker di St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, Cina, sejak 15 Juni 2019. Kanker yang dideritanya telah menyebar ke tulang dan beberapa organ vital tubuh.
Dia divonis mengidap kanker paru-paru pada Desember 2017. Sejak saat itu, menurut keterangan Humas BNPB, Sutopo tetap gigih berobat dan terus bekerja untuk menginformasikan kejadian bencana yang terjadi di Indonesia selama 2018 hingga pertengahan 2019. (Ant)