Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau Walhi Provinsi Jambi mencatat, terdapat 20 ribu hektare lahan di Provinsi Jambi yang telah terbakar. Data tersebut diperoleh hingga 17 September 2019. Akibat kebakaran itu, Provinsi Jambi kini tengah dikepung asap.
Hal ini mengakibatkan angka indeks kualitas udara di Jambi sangat tinggi, yang menandakan kualitas udara di sana sangat buruk. “Dalam satu minggu ini, kualitas udara di Provinsi Jambi itu tidak pernah turun dari 300. Bahkan tadi malam itu sudah 500 lebih,” kata Direktur Eksekutif Walhi Provinsi Jambi, Rudiansyah, dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (18/9).
Di tengah kondisi Jambi yang saat ini berstatus siaga bencana polusi asap, Rudiansyah menyayangkan sikap Gubernur Jambi, Fachrori Umar, yang justru tak tampak batang hidungnya. Ia disebut tengah berada di luar negeri. Sampai saat ini, kata Rudiansyah, tak ada upaya dari Fachrori untuk menyelesaikan kebakaran hutan dan lahan di Jambi.
“Sejak ditetapkannya status siaga bencana polusi asap di Jambi, sampai hari ini kami tidak pernah melihat Gubernur Jambi menyampaikan sikap dan keseriusannya dalam menangani karhutla ini,” ujar Rudiansyah.
Lebih ironis lagi, kata dia, Gubernur Fachrori sampai hari ini juga tak memberikan pernyataan sikap atas kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Jambi.
“Jambi menjadi provinsi terakhir yang menetapkan status siaga karhutla," ujar Rudiansyah. “Namun, tak ada satu pun statemen beliau yang menyampaikan akan memberikan perlindungan kepada masyarakat Jambi.”
Berdasarkan data yang dimilikinya, Rudiansyah mengungkapkan, ada sekitar 16 ribu warga Jambi yang telah terjangkit Infeksi Saluran Napas Akut (ISPA) akibat tingginya polusi asap di Provinsi Jambi.
Selain itu, Rudiansyah juga menyayangkan tim satuan tugas atau satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan Provinsi Jambi yang terkesan menutup-nutupi fakta bahwa kondisi karhutla di Jambi sudah sangat parah.
Itu terlihat dari data yang dimiliki satgas karhutla Provinnsi Jambi yang menyebut luas lahan yang terbakar hanya seluas 700 hektare. Padahal, data yang dimiliki Walhi mencatat ada 20 ribu hektare luas lahan yang terbakar.
“Kita juga aneh melihat pemerintah Provinsi Jambi melalui satgas karhutla ini. Seluruh informasi ditutup, dikatakan kebakaran di Jambi itu tidak terlalu parah. Dari data terakhir yang mereka rilis itu hanya 700 hektare," ujar Rudiansyah.