close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Sejumlah bangunan dibakar massa saat kerusuhan di Papua. Antara Foto
icon caption
Sejumlah bangunan dibakar massa saat kerusuhan di Papua. Antara Foto
Nasional
Rabu, 21 Agustus 2019 10:46

Demo di Fakfak diwarnai pembakaran kios pasar

Aparat TNI dan Polri dikerahkan untuk mengamankan aksi kerusuhan tersebut. Personel Brimob akan dikerahkan untuk membantu pengamanan.
swipe

Pembakaran dan perusakan fasilitas umum mewarnai unjuk rasa di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Seperti dilaporkan Antara, demonstran di wilayah itu antara lain membakar kios di Pasar Fakfak dan merusak sejumlah fasilitas umum.

Kepala Bidang Humas Polda Papua, AKBP Mathias Krey, mengatakan massa sebelumnya berkumpul di depan Kantor Dewan Adat Mbaham Matta Kabupaten Fakfak. Tak lama kemudian mereka bergerak menuju Pasar Fakfak. Di sana, mereka membakar kios milik pedagang. 

“Demonstran membakar kios yang ada di Pasar Fakfak dan jalan menuju ke pasar,” kata Mathias Krey saat dikonfirmasi pada Rabu (21/08).

Demonstrasi ini merupakan buntut pengepungan asrama mahasiswa Papua di Surabaya dan perlakuan berbau rasial terhadap mahasiswa asal Papua di Malang, Jawa Timur. Insiden itu menggerakan solidaritas aksi warga Papua di sejumlah wilayah. Setidaknya warga di Manokwari, Jayapura dan Sorong turun serentak pada Senin (19/8). Tidak hanya memblokade jalan, massa juga membakar Gedung DPR Papua Barat.

Mathias menuturkan, aparat kepolisian dan TNI sudah dikerahkan untuk mengamankan kerusuhan di Pasar Fakfak. Selain itu, rencananya personel Brimob juga dikerahkan ke lokasi demonstrasi untuk membantu pengamanan.

“Anggota Brimob dijadwalkan dikirim ke Fakfak untuk membantu mengamankan wilayah tersebut," tutur Mathias.

Selain di Fakfak, aksi massa hingga turun ke jalan juga terjadi di Kabupaten Mimika, Papua. Ribuan orang turun jalan menyuarakan aspirasi anti-rasisme. Massa bergerak dari berbagai arah menuju titik kumpul di halaman depan Kantor DPRD Kabupaten Mimika di Jalan Cenderawasih Kota Timika, Papua. 

Karena aksi ini, sejumlah sekolah di Mimika diliburkan. Peserta demo membawa spanduk bertuliskan kalimat-kalimat menentang tindakan rasisme. “Kami Papua Cinta Damai" adalah salah satu spanduk yang mereka bawa.

Mereka juga meneriakkan yelyel dan nyanyian. Di saat yang sama, mereka juga mengecam pihak-pihak yang melakukan tindakan tidak terpuji terhadap mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang, Jawa Timur.

Agar aksi berjalan damai, koordinator demonstran mengingatkan massa aksi agar tidak melakukan tindakan anarkistis, seperti merusak fasilitas umum dan lainnya. Berbicara menggunakan mikrofon, koordinator aksi mengajak massa aksi mengutamakan demo damai dan menyampaikan aspirasi di muka publik secara baik.

Menanggapi aksi tersebut, Kapolres Mimika, AKBP Agung Marlianto, mengingatkan kepada peserta yang mengikuti demonstrasi agar dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik tetap mengedepankan kedamaian.

"Saya minta warga menjaga ketertiban dan penyampaian aspirasi, dan tidak melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Apalagi kekacauan karena hanya merugikan diri sendiri dan orang lain," ujarnya. 

Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih menunggu kedatangan pimpinan DPRD Kabupaten Mimika yang sedianya akan menerima para pengunjuk rasa itu. 

img
Tito Dirhantoro
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan