close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung hingga kini masih menimbulkan kemelut di sejumlah kalangan. / Facebook
icon caption
Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung hingga kini masih menimbulkan kemelut di sejumlah kalangan. / Facebook
Nasional
Rabu, 27 Februari 2019 01:35

Kemelut pemilihan Rektor Unpad

Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung hingga kini masih menimbulkan kemelut di sejumlah kalangan.
swipe

Pemilihan Rektor Universitas Padjadjaran Bandung hingga kini masih menimbulkan kemelut di sejumlah kalangan.

Ketua Keluarga Alumni Ilmu Pemerintahan Unpad Ervik Ari Susanto mengaku prihatin dengan terus berlarut-larutnya proses pemilihan rektor ini.

"KA-IP Unpad meminta dengan tegas agar seluruh anggota MWA dan Panitia Pemilihan Rektor (PPR) menjaga marwah Unpad dari kepentingan pribadi yang sempit dan sesaat," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (26/2).

Senada, Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi Masyarakat Peduli Unpad Chaidar Maulana menuturkan, pemilihan rektor kampusnya hingga kini masih terkatung-katung.

"Sejumlah pihak mengatakan, inilah bentuk ketidakberdayaan Rudiantara selaku Ketua Majelis Wali Amanat Unpad dan Mohamad Nasir, Menristekdikti. Dengan jatah 7 suara atau setara 35% dalam pilrek, Nasir dan Rudiantara, bisa membuat Unpad seolah tidak berdaya," urainya.

Anggota MWA Unpad Siti Karlinah menjelaskan Pilrek Unpad 2019-2024 setidaknya ada empat hal yang dirumuskan dalam rapat pleno MWA beberapa waktu lalu yang diketuai Rudiantara.

Pertama, proses pilrek Unpad terus berjalan melanjutkan dari tiga calon yang telah ditetapkan MWA. Kedua, berkenaan dengan perbaikan tata kelola dalam penyelenggaraan pilrek, seluruh pemangku kepentingan Unpad, mulai masyarakat, regulator, Senat Akademik, dosen, tenaga kependidikan, alumni dan lainnya, diberi kesempatan untuk menyampaikan masukan dan/atau pengaduan terhadap ketiga Calon Rektor (calrek).

Ketiga, MWA sepakat membuat sistem dan proses pengaduan (whistle blowing system) untuk hal-hal yang berkaitan dengan MWA, khususnya terkait pilrek. Hal ini sejalan dengan rekomendasi yang diberikan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) tentang penanganan dan pengaduan. 

“Keempat, setelah menampung dan menindaklanjuti masukan/pengaduan, jika tidak ada perubahan atas calrek, maka pilrek Unpad 2019-2024 dijadwalkan dilakukan pada pertengahan Februari 2019. MWA telah mengkaji semua opsi proses pemilihan Rektor sedemikian rupa, sehingga Rektor Unpad periode 2019-2024 akan ditetapkan dan dilantik sebelum masa akhir jabatan Rektor Unpad saat ini,” ujarnya.

img
Sukirno
Reporter
img
Sukirno
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan