close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/Foto dok. Kemenag
icon caption
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas/Foto dok. Kemenag
Nasional
Senin, 15 Februari 2021 20:33

Kemenag dan TNI jajaki sinergi bangun narasi keindonesiaan

Sila ketiga persatuan Indonesia. Menurut Menag, ini menjadi sebuah kondisi ideal agar seluruh umat beragama beribadah dengan tenang.
swipe

Kementerian Agama (Kemenag) dan TNI saat ini tengah menjajaki peluang sinergi untuk membangun narasi bersama tentang keindonesiaan. Rencana ini disampaikan Menag saat berbincang dengan Kepala Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi TNI Angkatan Udara (Disbintalidau) Marsekal Pertama Bastari di Kantor Kemenag, Jakarta, Senin (15/2). 

"Saya sudah sempat berbicara dengan Panglima TNI. Kami ingin membangun narasi bersama antara TNI, Kemenag, dan semua stakeholder tentang keindonesiaan," ungkap Menag Yaqut, dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin (15/2).

Menurut Menag, amat diperlukan karena hingga saat ini masih ada saja pihak yang membenturkan atau memperhadapkan antara Pancasila dengan agama. Padahal kalau disandingkan ajaran agama apa pun tidak ada yang bertentangan dengan Pancasila. "Semua agama percaya dengan keberadaan Tuhan, itu sesuai dengan sila pertama," kata Menag. 

"Begitu juga dengan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab. Ini juga merupakan ajaran semua agama," sambungnya. 

Sementara untuk sila ketiga, yakni persatuan Indonesia, ini menjadi sebuah kondisi ideal agar seluruh umat beragama dapat beribadah dengan tenang. 

"Bagaimana mungkin kita dapat beribadah dengan nyaman dan baik  bila negara kita tidak bersatu. Contohnya  negara timur tengah seperti Yaman dan Irak. Bagaimana teman-teman muslim kita di sana itu tidak bisa beribadah dengan tenang, tidur dengan nyenyak, karena negaranya bergolak," ujarnya. 

Demikian juga halnya dengan sila keempat dan kelima Pancasila. Menurut Menag, semua agama pun mengajarkan nilai musyawarah sebagaimana tercantum dalam sila keempat serta sikap adil yang sejalan dengan sila kelima. 

"Jadi, tidak ada yang bisa dipertentangkan (antara Pancasila) dengan agama," tegas dia. 

Menag pun mengapresiasi, TNI yang kerap berada di garda terdepan untuk mengawal Pancasila dan persatuan Indonesia. "Maka sekali lagi, narasi bersama tentang keindonesiaan yang tidak mempertentangkan Pancasila dan agama sangat penting, termasuk juga di kalangan teman-teman TNI," tuturnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kadisbintalidau Bastari menyatakan, kesiapannya untuk bersinergi dengan Kemenag dan stakeholder lainnya untuk membangun narasi bersama tersebut. "Kami siap. Dan kami juga membutuhkan dukungan Kementerian Agama, utamanya untuk meningkatkan program-program Bintal," tutur Bastari.

img
Achmad Rizki
Reporter
img
Achmad Rizki
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan