Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi, menyayangkan aksi pembubaran jemaat Gereja Mawar Sharon (GMS) saat beribadah di Kota Binjai, Sumatera Utara. Sebab, mencederai kerukunan umat beragama
"Kami menyayangkan kejadian pembubaran paksa di gereja mawar Binjai. Hal itu mencoreng kerukunan umat beragama. Kami desak Kemenag (Kementerian Agama) segera mengambil langkah konkret terkait permasalahan tersebut," ucapnya saat rapat dengan Kemenag di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (5/6).
Bagi Ashabul, pembubaran tersebut tidak bisa ditoleransi. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun berharap insiden serupa tidak terulang di kemudian hari.
Dirinya juga mengajak umat muslim sebagai mayoritas di Indonesia agar menunjukkan sikap toleransi. Pangkalnya, di tempat lain menjadi minoritas dan rentan menjadi sasaran diskriminasi beragama.
"Indonesia harus menunjukkan sikap toleransi yang kuat antara sesama umat beragama. Jangan sampai nanti kita sebagai muslim diperlakukan serupa di negara lain yang mayoritas penduduknya beragama nonmuslim. Tentu tidak enak," tuturnya, melansir situs web DPR.
Jemaat Gereja Mawar Sharon (GMS) diminta bubar oleh puluhan warga saat sedang beribadah, 19 Mei 2023. Aksi itu dilatarbelakangi sikap warga yang mempertanyakan surat keputusan bersama (SKB) menteri tentang rumah ibadah.
Kendati demikian, para jemaat tetap beribadah. Sebab, aksi tersebut dikawal kepolisian guna mengantisipasi terjadinya keributan.