Petugas Penyelenggaran Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M menghentikan sementara layanan katering di Makkah. Pemberhentian dilakukan jelang dan setelah puncak haji, tanggal 7, 14, dan 15 Zulhijjah.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat, menyampaikan, penghentian sementara layanan katering karena kondisi di Makkah pada tanggal-tanggal tersebut sangat padat. Pangkalnya, jemaah dari seluruh dunia sudah berada di Tanah Suci.
"Jangankan wilayah yang jauh, kawasan yang dekat hanya sekitar 2 kilometer pun harus ditempuh dalam waktu lama. Kalau ada katering, kemungkinan akan terlambat sampai jemaah," ujarnya, menukil situs web Kemenag, Minggu (11/6).
Jemaah disarankan membeli makanan di pedagang yang berjualan dekat hotel selama penghentian layanan katering. Pun demikian bagi jemaah kategori risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia).
Bagi jemaah yang mengambil nafar awal atau kembali ke Makkah pada 12 Zulhijjah juga belum mendapat katering di hotelnya. Pangkalnya, layanan masih dipusatkan di Mina.
"Layanan katering pada hotel di Makkah akan mulai diberikan kembali pada 16 Zulhijjah 1444 H. Layanan ini akan diberikan kepada jemaah yang belum habis paket kateringnya," kata Arsad.
Kendati demikian, Kemenag memastikan para jemaah dilayani katering saat fase puncak haji pada 8-13 Zulhijjah. Konsumsi diberikan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
"PPIH telah bekerja sama dengan muassasah/masyariq untuk menyiapkan 16 kali layanan katering pada fase Armuzna," ucapnya.
Diketahui, PPIH menyiapkan 66 kali makan bagi jemaah haji selama di Makkah. Paket konsumsi dibagikan 3 kali sehari sehari 22 hari sejak awal kedatangan.