close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan awal 1 Zulhijah tahun 1442 Hijriah atau 2022 M di Indonesia, jatuh pada Jumat (1/7/2022). Foto YouTube Kementerian Agama
icon caption
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan awal 1 Zulhijah tahun 1442 Hijriah atau 2022 M di Indonesia, jatuh pada Jumat (1/7/2022). Foto YouTube Kementerian Agama
Nasional
Rabu, 29 Juni 2022 20:05

Kemenag tetapkan 1 Zulhijah pada 1 Juli 2022

Kemenag mengambil keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal 1 Zulhijah Hijriah di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Ag
swipe

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan awal 1 Zulhijah tahun 1442 Hijriah atau 2022 M di Indonesia, jatuh pada Jumat (1/7).

Kemenag mengambil keputusan tersebut berdasarkan hasil sidang Isbat penentuan awal 1 Zulhijah Hijriah di Auditorium HM Rasjidi Kementeran Agama, Jakarta, Rabu (29/6) petang.

Sidang yang diikuti oleh Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Badan Informasi Geospasial (BIG), pakar ITB, jajaran Planetariun Jakarta, Badan Riset Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag dan sebagainya.

"Secara mufakat bahwa 1 Zulhijah 1442 Hijriah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi dalam konferensi pers daring, Rabu malam.

Menurut Wamenag Zainut, sidang isbat diawali pemaparan posisi hilal yang disampaikan menjelang magrib. Bahwa ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi antara 0 dearat 52 menit sampai dengan 13 derajat 13 menit dengan sudut elongasi 4,27 derajat sampai dengan 4,97 derajat.

"Ini adalah posisi hilal dengan metode hisap, suatu metode atau cara utk mengetahui posisi ketinggian hilal sehingga apakah dimungkinkan hilal itu bisa dilihat atau tidak.

Dalam sidang isbat, lanjut dia, Kemenag selalu menggunakan dua metode yang selama ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan satu dengan yang lain. Kedua metode itu antara lain metode hisab atau dengan cara perhitungan dan metode rukyat/melihat langsung keberadaan hilal.

"Dua metode ini bukan dua metode yang dipertentangkan, namun saling melengkapi satu sama lain. Karena itu, seorang perukyat harus menguasai hisap, karena tanpa hisab dia tidak bisa merukyat dengan baik. Begitu juga sebaliknya," ujar Wamenag.

Pemerintah sudah sejak dulu selalu menggunakan kedua metode ini karena keduanya penting dan saling melengkapi.

Dalam sidang, diterima informasi hitungan hisab yang dilaporan sejumlah Kemenag perwakilan daerah pada 86 titik rukyat di 34 provinsi di Tanah Air. Kata dia, dari 86 titik ini, semuanya melaporkan tidak melihat hilal.

"Oleh karenanya, dengan dua hal tersebut di atas, yaitu berdasarkan hisab posisi hilal seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, akan tetapi belum memenuhi kriteria inkanur ruyah mabims serta laporan hilal juga tidak terlihat, sehingga secara mufakat bahwa 1 Zulhijah tahun 1442 Hijriah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022," ungkap Zainut.

Dia berharap, dengan hasil sidang isbat ini, seluruh umat Islam di Indonesia dapat merayakan Iduladha secara bersama-sama.

"Mudah-mudahan ini adalah simbol sekaligus cerminan kebersamaan umat Islam Indonesia. Dan kebersamaan ini mudah-mudahan menjadi wujud kebersamaan kita semua sebagai sesama anak bangsa untuk menatap bangsa ini jauh lebih baik," pungkasnya.

img
Marselinus Gual
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan