close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Menteri Pendidikan Nadiem Makarim. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Nasional
Jumat, 03 Juni 2022 15:03

Kemendikbudristek luncurkan program Praktisi Mengajar

Dalam upaya mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan, Kemendikbudristek mendorong PT untuk mengacu pada delapan Indeks Kinerja Utama.
swipe

Seiring dengan pesatnya perkembangan dunia global, perguruan tinggi (PT) di Indonesia harus bergerak lebih cepat agar mampu bersaing dengan negara-negara lain.

Guna menjawab tantangan tersebut, program Praktisi Mengajar hadir sebagai salah satu solusi yang mendukung transformasi sistem pendidikan tinggi.

Dengan hadirnya praktisi yang mengajar di kampus maka keterlibatan praktisi dalam perencanaan maupun proses pembelajaran dapat berlangsung lebih optimal. Dosen akan memperoleh pengetahuan terbaru tentang dunia industri dan mahasiswa bisa bertatap muka langsung dengan praktisi.

“Hari ini sangat membahagiakan bagi kita semua, karena saya yakin program Praktisi Mengajar yang diluncurkan sebagai Merdeka Belajar Episode Kedua Puluh ini akan semakin menguatkan upaya kita mentransformasi sistem pendidikan tinggi,” ucap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam peluncuran secara daring, Jumat (3/6).

Dalam upaya mengakselerasi peningkatan kualitas pendidikan, Kemendikbudristek mendorong perguruan tinggi untuk mengacu pada delapan Indeks Kinerja Utama (IKU).

IKU adalah ukuran kinerja baru bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang adaptif dengan berbasis luaran lebih konkret.

“Melalui Program Praktisi Mengajar ini kita berharap iklim pembelajaran di kampus akan ikut ter-upgrade, sesuai dengan indikator kinerja perguruan tinggi yang kita targetkan,” pesan Mendikbudristek.

Secara khusus, program Praktisi Mengajar ini berfokus pada tercapainya IKU nomor empat dan nomor tujuh. Merujuk pada IKU nomor 4 yakni praktisi ikut terlibat dalam perencanaan mata kuliah maka nantinya dosen-dosen di Indonesia akan memperoleh pengetahuan terbaru tentang dunia industri.

Selain itu, mahasiswa juga bisa berinteraksi langsung dengan para praktisi yang telah berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Menurut pendiri Narasi, Najwa Shihab, program Praktisi Mengajar merupakan insiatif yang penting dan bermanfaat. Dirinya pun meyakini, program ini bermanfaat bagi semua pihak.

“Saya yakin, mahasiswa Indonesia akan terus tumbuh dengan nilai-nilai yang partisipatif dan juga makin kompeten di bidang apa pun yang mereka pilih jika makin banyak praktisi yang terlibat dalam pengalaman pendidikan mereka sehari-hari. Hal yang sama juga untuk teman-teman praktisi. Melalui program ini sesungguhnya kita dapat memperbaharui keterampilan (skills) kita. Karena dengan mengajar, kita kembali belajar,” tuturnya.

“Amat sangat baik bagi dosen maupun mahasiswa jika ter-update dengan perkembangan yang ada di industri. Tidak semua permasalahan di industri bisa dibahas oleh dosen,” demikian pendapat Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Zainal Nur Arifin.

img
Hasbie Ibnu Harris
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan