Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan melakukan inpeksi lebih lanjut terhadap pesawat Super Air Jet rute Denpasar (DPS) menuju Jakarta (CGK). Pesawat ini sempat mengalami gangguan teknis pada Selasa (21/3) kemarin.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengatakan, bis udara itu terkendala hal teknis pada sistem pengatur tekanan udara di kabin. Alhasil, suhu udara di kabin pesawat tinggi dan membuat penumpang menjadi tidak nyaman karena kepanasan.
"Saya mendapatkan informasi bahwa pesawat tersebut mengalami gangguan," kata Kristi, dalam keterangan, Kamis (23/3).
Ia menyebut, pihaknya telah menginstruksikan direktorat terkait agar memberikan teguran kepada maskapai Super Air Jet atas terjadinya permasalahan tersebut. Selain itu, inspeksi berjalan untuk memastikan bahwa pesawat tersebut aman untuk digunakan kembali.
Super Air Jet diminta untuk melakukan investigasi internal atas terjadinya permasalahan tidak berfungsinya sistem pendingin kabin pesawat. Agar, pihak maskapai melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan agar permasalahan ini tidak terulang kembali.
Selain itu, Super Air Jet diminta melakukan pembinaan kepada personel penerbangan jika ditemukenali melaksanakan tugas di luar Standar Operational Prosedur (SOP) yang berlaku.
Dirinya juga mengimbau agar seluruh maskapai terus meningkatkan pelayanan serta mengutamakan keselamatan dan keamanan penerbangan. Apalagi sebentar lagi akan menghadapi periode angkutan udara lebaran (angleb) di mana mobilitas masyarakat sangat tinggi.
"Pada periode persiapan angkutan udara lebaran (angleb) tahun ini, kami akan melakukan ramp inspection/inspeksi terhadap pesawat yang akan beroperasi melayani mudik lebaran. Saya mengingatkan kembali para operator di bidang penerbangan untuk mematuhi prinsip 3S+1C dalam penerbangan yaitu Safety, Security, Services dan Compliance (kepatuhan pada aturan yang berlaku)," ujar Kristi.
Sebagai informasi, Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-737 rute Bali-Jakarta mengalami gangguan tekanan udara saat terbang, Selasa (21/3). Pesawat yang membawa 179 penumpang dan enam kru itu, lepas landas dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali pada pukul 17.55 WITA.
Direktur Utama (Chief Executive Officer) Air Jet Ari Azhari menjelaskan terdapat indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal) saat berada di ketinggian 30 ribu kaki.
Meski begitu, permasalahan tersebut bisa teratasi dengan baik dan pesawat berhasil mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 18.40 WIB. Seluruh tamu turun dari pesawat dan mengikuti proses kedatangan seperti biasanya.
Ari mengatakan Air Jet langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat setelah insiden tersebut. Menurutnya, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab atau masalah teknis.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan sebelum keberangkatan, semua sistem dan perlengkapan pesawat dalam kondisi prima dan siap terbang. Air Jet menjalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan pesawat aman untuk digunakan kembali," katanya dalam keterangan, Rabu (22/3).