Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Oscar Primadi, mengakui, terdapat disparitas pelayanan kesehatan yang tinggi dari ujung barat sampai timur Indonesia.
"Dari data yang kami punya, Indonesia yang berpenduduk 200 juta lebih ini, di mana fasilitas pelayanan kesehatan yang tersebar dengan disparitas yang tinggi dari ujung barang ke timur," kata Oscar Primadi dalam webinar yang disiarkan di kanal YouTube Kominfo, Sabtu (22/8).
Berdasarkan data Kemenkes, terdapat 10.168 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) se-Tanah Air. Kemudian, 2.877 rumah sakit swasta maupun pemerintah, 9.205 klinik pratama utama swasta, dan 30.260 apotek.
Menurutnya, disparitas layanan ditenggarai letak geografis dan topografis Indonesia. Meski demikian, ini dianggapnya sebagai tantangan.
Oscar berpendapat, pemanfaatan teknologi informasi merupakan keharusan karena suatu keniscayaan. Diyakini akan membangun sistem yang mempermudah akses pelayanan kesehatan bermutu. "Dalam satu bingkai yang kita sebut e-Health."
E-Health merupakan sistem kesehatan yang berbasis digital. Sistem ini bersifat pelaporan dan pencatatan ataupun akses pelayanan kesehatan atau telemedisin.
Dalam mengembangkan program telemedisin, Kemenkes yang dinahkodai Menteri Terawan Agus Putranto sesumbar, secara progresif telah membangun kerja sama dengan pelbagai pihak, seperti sejumlah platform layanan kesehatan digital.
"Kami sudah punya MoU (nota kesepahaman) dengan teman-teman di agensi yang banyak start up bergabung di dalamnya dalam rangka beri pelayanan dan memudahkan keterjangkauan masyarakat dalam pelayanan kesehatan yang bermutu dan aman," terang Oscar.