close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Alinea.id/Gempita Surya
icon caption
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi. Alinea.id/Gempita Surya
Nasional
Jumat, 27 Januari 2023 16:51

Kemenkes terima 232 laporan kasus suspek campak pada Januari 2023

Jumlah provinsi yang melaporkan KLB campak belum mengalami perubahan.
swipe

Belum ada kasus campak konfirmasi laboratorium yang dilaporkan hingga pekan keempat Januari 2023. Kendati demikian, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menerima lebih dari 200 laporan kasus suspek campak dan menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.

"Sampai saat ini, kita mengatakan kasus campak yang confirm belum ada, tapi sudah ada 232 kasus [suspek] yang dilaporkan," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, pada Jumat (27/1).

Nadia menuturkan, sebanyak 232 kasus suspek campak yang dilaporkan tersebut tercatat sejak pekan pertama Januari 2023. Namun, dirinya tak memerinci sebaran laporan kasus suspek campak tersebut.

"Sudah ada yang dilaporkan suspek campak yang masih dalam proses pemeriksaan laboratorium. [Dilaporkan] dari minggu pertama Januari sampai sekarang," ujarnya.

Disampaikan Nadia, Kemenkes mencatat ada 3.341 kasus konfirmasi campak yang dilaporkan sepanjang 2022. Jumlah tersebut berasal dari 15.592 suspek campak.

Sementara itu, jumlah provinsi yang melaporkan kejadian luar biasa (KLB) campak belum mengalami perubahan. Dengan demikian, datanya masih seperti pada 2022.

"Di 2023 belum ada provinsi yang menyatakan KLB. Masih status yang 2022, bahwa 53 kejadian KLB, ya, di 34 kabupaten dan kota di 12 provinsi," tutur dia.

Sebelumnya, Kemenkes mencatat 3.341 kasus konfirmasi campak dilaporkan dari 31 provinsi selama 2022. Jumlah tersebut berasal dari laporan 223 kabupaten/kota.

Kasus konfirmasi campak pada 2022 meningkat 32 kali lipat jika dibandingkan tahun 2021. Peningkatan ini disinyalir imbas imunisasi rutin tak mencapai target akibat pandemi Covid-19 dalam 3 tahun terakhir.

Berdasarkan data Kemenkes, 58% kasus campak konfirmasi laboratorium yang dilaporkan selama 2022 merupakan pasien yang belum pernah diimunisasi campak-rubela. Hanya ada 7% kasus yang sudah mendapat 2 dosis atau lebih imunisasi campak-rubela, 5% kasus mendapat 1 dosis imunisasi campak-rubela, dan 30% kasus tidak diketahui status imunisasinya.

img
Gempita Surya
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan