Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, momen Lebaran memberikan optimisme tinggi karena adanya pergerakan ekonomi dan potensi pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Pada Lebaran 2023 ini, Sandi menjelaskan bahwa persiapan pariwisata terus difinalisasi guna mengakomodasi 123,8 juta pergerakan masyarakat. Bahkan menurutnya, 2,5% dari total target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di 2023 akan tercapai pada momen Lebaran, yaitu diperkirakan hingga 300 juta pergerakan wisnus lebih.
"Target perputaran ekonomi saat Lebaran ini kira-kira akan mencapai Rp100 hingga Rp150 triliun," ujar Sandi dalam weekly brief Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Senin (10/4).
Melihat peluang tersebut, Sandi mengajak masyarakat dan pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk memanfaatkannya. Namun ia juga mengingatkan agar tidak ada penambahan tarif wisata yang terlalu signifikan.
"Kenaikan tarif masuk di tempat wisata harus dirembug dengan pemerintah daerah dan asosiasi wisata setempat, kemudian harus disosialisasikan seluas-luasnya," kata Sandi.
Kenaikan tarif tersebut dilarang terlalu tinggi karena saat ini menurutnya masih menjadi masa pemulihan ekonomi bagi masyarakat. Sehingga tarif baru yang diberikan, sebaiknya tidak membebani pengunjung. Sandi juga meminta agar pengelola destinasi wisata memberikan pelayanan dan kualitas area wisata secara optimal.
Adapun beberapa destinasi wisata yang berpotensi mengalami lonjakan pada momen Lebaran kali ini antara lain, Jawa Barat (Puncak Bogor, Cipanas Cianjur, Tangkuban Perahu, Kawah Putih Ciwidey, dan beberapa pantai di Jawa Barat), Jawa Tengah dan DI Yogyakarta (Dieng, Baturraden, Bandungan Semarang, Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan beberapa destinasi lainnya), Jawa Timur (Gunung Bromo, Wisata Jatim Park di Batu, dan Taman Kebung Binatang).
"Ini harus dipastikan agar tidak membludak jumlah pengunjungnya dan layanan lebih baik dan cepat, juga harga yang tepat," ucap dia menegaskan.
Sebagai upaya pencegahan pelonjakan adanya kasus Covid-19, Kemenparekraf telah mengeluarkan surat edaran (SE) protokol-protokol yang harus dipatuhi, SE tentang keselamatan transportasi darat, laut, udara, maupun tempat istirahat, juga SE tentang penyelenggaraan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan di daya tarik wisata.
"Bagi pemerintah, bentuklah satgas, mulai dari dinas perhubungan, dinas pariwisata, dinas kesehatan, dan jajaran TNI/Polri dan lainnya untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung yang diharapkan meningkat tajam," tuturnya.
Lebih lanjut, Sandi mengimbau agar dinas pariwisata pada momen Lebaran memantau ke lapangan langsung, bukan hanya bertugas di kantor.
"Jangan hanya di kantor. Lakukan monitoring dan evaluasi (monev) on the spot juga pantau kesiapan pelayanan SDM dan fasilitas sarana dan prasarana," tutur Sandi.