Munculnya mutasi baru virus Covid-19 yakni varian Omicron, membuat pemerintah Indonesia meninjau ulang keputusan membuka gerbang pariwisata untuk turis mancanegara ke Bali. Padahal sinyal positif mulai ditunjukkan dengan naiknya jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia.
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan wisatawan asing yang datang ke Bali naik sekitar satu persen pada September 2021 dibandingkan bulan sebelumnya.
Walau sinyal positif ini ada, pemerintah menyatakan tak mau gegabah menerima kunjungan wisatawan ke Bali. Kemenparekraf juga tengah berkoordinasi dengan kementerian lain untuk menutup sementara jalur keluar-masuk Indonesia untuk pendatang dari luar negeri.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan, pemerintah sangat berhati-hati dengan kemunculan Omicron. Selain menutup pintu untuk turis asal Afrika Selatan, rencananya juga akan ada pengurangan daftar negara yang boleh masuk Indonesia.
"Untuk menghindari lonjakan kasus baru maka pemerintah melakukan beberapa kebijakan, salah satunya pembaruan daftar negara. Evaluasi pembukaan untuk wisatawan mancanegara akan dikoordinasikan dengan Kemenko Marves dan Kemenlu," katanya dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf pada Senin (29/11).
Sandiaga mengatakan, maskapai Garuda Indonesia mulanya berencana membuka penerbangan langsung dari Haneda, Tokyo untuk membawa turis asal Jepang. Namun, rencana ini akan didiskusikan kembali. Sandiaga bersama sejumlah kementerian akan menetapkan aturan baru terkait visa dan karantina.
"Terkait pembukaan pintu perbatasan di Bali walaupun sudah ada berita baik yaitu Garuda akan melakukan penerbangan langsung dari Haneda, Tokyo ke Bali dengan beberapa wisatawan dengan direct flight, namun dikarenakan adanya varian baru dan masih kita terus finalkan mengenai persyaratan karantina, visa. Ini menjadi tugas dan fokus seiring dengan Indonesia menjadi tuan rumah G-20," ujarnya.
Sementara itu, para pelaku pariwisata diimbau untuk tetap memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak dalam rangka meningkatkan upaya pengendalian pandemi.
Sebelumnya diberitakan bahwa virus Corona varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan membuat sejumlah negara melarang penerbangan dari negara itu. Varian ini dinilai lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta namun dampaknya bagi kesehatan belum dapat dipastikan para ilmuwan.