close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek BRIN) Bambang Brodjonegoro. BNPB
icon caption
Menteri Riset dan Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek BRIN) Bambang Brodjonegoro. BNPB
Nasional
Senin, 04 Mei 2020 08:11

Kemenristek lakukan uji klinis untuk tingkatkan ketahanan tubuh

Di antaranya jahe merah, jambu biji dan minyak kelapa murni yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari paparan Covid-19.
swipe

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Riset dan Teknologi (Menristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji dan minyak kelapa murni yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari paparan Covid-19.

"Kami sudah melakukan baik sistematic review, kemudian studi bioinformatika dan saat ini sedang melakukan uji klinis, terutama di Rumah Sakit Wisma Atlet. Terutama untuk bahan-bahan seperti jahe merah, jambu biji dan kemudian juga virgin coconut oil," kata Menristek Bambang PS Brodjonegoro dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (3/5).

Kementeriannya berharap dapat mendayagunakan suplemen yang sudah ada dan mengandung bahan-bahan tersebut. Diharapkan cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat mengatasi penyakit Covid-19.

"Paling tidak (dapat) meningkatkan daya tahan terhadap Covid-19 ataupun kemudian menghasilkan suplemen baru yang diharapkan bisa menumbuhkan daya tahan tubuh terhadap Covid-19," katanya.

Sementara itu, untuk obat yang diharapkan dapat mengatasi penyakit Covid-19, Menristek mengatakan, sedang melakukan uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri, baik avigan, chloroquine dan tamiflu, selain juga obat pil kina yang sedang dikembangkan di Indonesia.

"Pil kina (ini) sedang kami uji sebagai salah satu alternatif obat yang barangkali bisa meringankan beban penderita Covid-19," ujarnya.

Selain itu, Kemenristek juga sedang melakukan riset terhadap convalescent plasma sebagai terapi untuk pasien Covid-19.

"Di mana plasma dari pasien yang sudah sembuh itu kemudian dicoba diberikan sebagai terapi untuk pasien Covid-19 yang sedang dalam kondisi berat," katanya.

Penelitian yang sudah mulai dilakukan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto terhadap convalescent plasma tersebut, menunjukkan hasil yang cukup melegakan, meski masih memerlukan riset dalam skala besar.

Oleh karena itu, Kemenristek/BRIN bersama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan melakukan riset yang lebih besar dan akan melibatkan banyak rumah sakit di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya di Jakarta, untuk mengembangkan convalescent plasma.

"Misalkan di Malang, di Yogyakarta, Surabaya, Solo maupun tempat-tempat lainnya," kata Menristek.

Ia berharap convalescent plasma tersebut dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan penderita Covid-19.

Selain convalescent plasma, Kemenristek juga sedang mengembangkan serum anti-Covid-19.

"Kami mencoba membuat serum anti-Covid-19 yang merupakan kerja sama antara Biofarma, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan IPB (Institut Pertanian Bogor), yang kita harapkan nantinya juga bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan kesembuhan dari Covid-19,” pungkasnya.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan