Kementerian Pertanian melakukan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak mulai hari ini. Vaksinasi dilakukan sesuai dengan peta sebaran penyakit pada hewan berkuku genap tersebut.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan, program vaksinasi perdana akan dimulai dari Jawa Timur. Selanjutnya serentak di daerah lainnya.
"Pemerintah menyiapkan anggaran pengadaan total tiga juta dosis vaksin PMK," kata Kuntoro dalam konferensi pers virtual, Senin (13/6) kemarin.
Tahap pertama vaksin telah tiba pada Minggu (12/6) melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Selanjutnya, kata Kuntoro, akan tiba 800.000 dosis dalam beberapa hari ke depan.
Hewan ternak yang akan divaksinasi, diprioritaskan bagi hewan sehat dan berisiko tinggi tertular, hewan yang berada di sumber pembibitan ternak, pada peternakan sapi perah milik rakyat dan koperasi susu, serta peternakan sapi potong.
Agar vaksinasi berjalan baik, pelaksanaannya nanti akan bekerja sama dengan posko-posko tanggap darurat di daerah.
"Kami ingin menekankan bahwa Kementan melalui Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) di Surabaya juga tengah persiapkan vaksin lokal yg diprediksi selesai produksi akhir Agustus 2022 nanti," lanjut dia.
Stok hewan cukup
Ihwal perayaan Iduladha awal Juli nanti, jelas Kuntoro, pemerintah mengajak masyarakat untuk tidak khawatir kekurangan hewan ternak. Ia menjamin ketersediaan hewan kurban aman.
Ia mengklaim, ketersediaan hewan kurban baik sapi, kambing, dan domba dalam kondisi cukup. Tahun lalu, jumlah kebutuhan hewan mencapai 1,5 juta ekor.
"Meski dalam kondsii wabah PMK, pemerintah berkeyakinan stok hewan kurban saat ini mampu memenuhi kebuthan kurban di Iduladha nanti," kata dia.
Kuntoro kembali menegaskan, pemerintah fokus dan serius menangani PMK. Ia meminta masyarakat tidak panik soal ketersediaan hewan kurban.
"Stok sapi kita cukup. Begitu pula kambing dan domba dalam kondisi sangat cukup. Ikhtiar kita untuk rakyat dan peternak sangat kuat. Kami mohon dukungannya," jelas Kuntoro.