Menyambut masa sibuk mudik Lebaran 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan monitoring ketersediaan dan pendistribusian BBM, di jalur Pantai Selatan, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hingga saat ini persiapan infrastruktur dan pasokan BBM di DIY jelang Idulfitri dinyatakan aman.
"Kalau untuk persiapannya saya lihat dari segi infrastruktur dan pasokan sudah cukup siap. Jadi kalau dari jalur selatan ini perkiraan kita peningkatan nanti pada saat hari H dan beberapa hari sebelumnya, seminggu, atau seminggu setelahnya itu kurang lebih meningkat sekitar 40-60%. Kalau kami cek di lapangan di Pertamina, di tangki-tangkinya mencukupi. Kemudian sistem pengisiannya dari mana dia ambilnya, dari terminal mana ngambilnya sudah dipersiapkan," ujar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, di Kulon Progo, Jumat (14/4).
Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief juga menyatakan kesiapan pasokan dan penyaluran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu dan sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di DIY dalam melayani kebutuhan masyarakat pada periode arus mudik dan arus balik Idulfitri.
"Jadi salah satu kegiatan kita di beberapa SPBU di Jogja dan TBBM Rewulu untuk memastikan kesiapan Pertamina terkait dengan Satgas Ramadan Idulfitri (RAFI), dan kita lihat kemarin di beberapa SPBU di Jogja, maupun hari ini di sekitar sini di Rewulu, Pertamina sudah menyiapkan untuk kegiatan RAFI ini, selama bulan Ramadan dan nanti sampai arus mudik dan arus balik," ujar Eman.
Dalam lawatannya ke TBBM Rewulu, Eman menyatakan stok dan penyaluran BBM selama periode posko RAFI berjalan baik, terkendali, dan aman.
"Hari ini kita ke TBBM Rewulu untuk memastikan juga kesiapan TBBM untuk mensuplai SPBU di sekitar sini, termasuk juga ke bandara Adi Sucipto dan Yogyakarta International Airport (YIA). Ini sudah dilakukan oleh Pertamina, sudah disiapkan, dan mudah-mudahan dapat berlangsung dengan baik. Alhamdulillah stok BBM terkendali, aman, dan Insya Allah tercukupi semua, termasuk penyaluran," ujar Eman.
Secara umum ketersediaan stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar, termasuk layanan untuk Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP). Tercatat ketahanan stok JBKP pada regional Jawa Bagian Tengah mencapai 11 hari dan JBKP selama 16 hari.
Ada pun selama periode Satgas RAFI, konsumsi pada sektor transportasi, yakni JBKP diperkirakan naik sebesar 31 persen dibandingkan konsumsi pada kondisi normal. Sebaliknya, untuk JBT diprediksi akan turun 1,5% terhadap penjualan dalam kondisi normal.
Sebelum mendatangi TBBM Rewulu, Eman mengunjungi dua SPBU yaitu SPBU 44.552.11 di Kota Yogyakarta dan SPBU 44.556.03 di Kabupaten Kulon Progo untuk memastikan keandalan pelayanan kedua SPBU tersebut kepada masyarakat.
HSSE Menjadi Perhatian
Tidak hanya memastikan keamanan stok dan penyaluran BBM, tim monitoring juga memberi perhatian khusus terhadap Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) dalam penyimpanan dan penyaluran BBM kepada masyarakat.
"Terkait dengan HSSE juga menjadi perhatian kita semua. Dalam menjalankan amanah untuk menyalurkan BBM, keempat itu harus dilakukan dengan baik. Alhamdulillah rekan-rekan di TBBM Rewulu ini sudah melakukan dengan baik dan sesuai," tutur Eman.
Tidak hanya itu, Pertamina juga menyiagakan safety man di SPBU untuk memastikan kegiatan HSSE berjalan dengan baik. Para safety men ini dilatih untuk dapat mengatasi keadaan darurat yang mungkin terjadi di SPBU.
"Di SPBU ada safety man, itu salah satu upaya untuk menjaga HSSE di masing-masing SPBU. Mudah-mudahan apa yang sudah dilakukan ini memberikan pelajaran pada periode RAFI ini dan seterusnya," pungkas Eman. (DKD)