Berbagai langkah dilakukan pemerintah untuk mencapai target tengkes atau stunting 14% pada 2024 dari posisi saat ini 21,6%. Selain intervensi langsung, intervensi dilakukan secara tidak langsung lewat penyediaan sarana air minum dan sanitasi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, dukungan infrastruktur diberikan Kementerian PUPR melalui program padat karya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).
Pelaksanaan kegiatan infrastruktur berbasis masyarakat ini, kata dia, bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa atau pelosok serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.
Intervensi sensitif atau tidak langsung ini, kata Basuki, selain menyediakan sarana dan prasarana sanitasi layak berupa pembangunan jamban dan tangki septik individual maupun komunal, kegiatan Sanimas juga mendorong perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Basuki menekankan pentingnya akses air minum dan sanitasi yang layak untuk pencegahan stunting. "Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik akan berisiko stunting. Ini harus dihindari. Karena itu Pemerintah gencar melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi," kata dia, Minggu (23/7).
Pencegahan stunting dengan penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi merupakan Program Prioritas Nasional yang dikerjakan Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya. Dari 2018 hingga 2022, dukungan program Pamsimas dilaksanakan di 1.781 lokasi dengan anggaran Rp559 miliar dan Sanimas di 4.099 lokasi dengan anggaran Rp1,8 triliun.
Berdasarkan SK Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional tentang Penetapan Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting, penyediaan infrastruktur air bersih dan sanitasi berbasis masyarakat pada 2023 direncanakan ada di 246 kabupaten/kota di 12 provinsi dengan skema percepatan khusus.
Pada 2023, dukungan penanganan stunting Kementerian PUPR dilaksanakan secara bertahap melalui program Pamsimas di 964 desa dengan anggaran Rp385,6 miliar. Sedangkan Sanimas Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat tersebar di 1.890 desa dengan anggaran Rp661,5 miliar menyasar 66.150 kepala keluarga dan 28.350 tenaga kerja.