Sebanyak 99 pengungsi Rohingya telah diselamatkan saat memasuki perairan Aceh Utara, Rabu (24/6). Kondisinya memprihatinkan dan membahayakan keselamatan mereka.
"Para pengungsi saat ini ditampung di bekas Kantor Imigrasi Lhoksemauwe, Aceh. Fokus utama sekarang, adalah pemenuhan kebutuhan dasar, pemberian penampungan sementara, dan pelayanan kesehatan," jelas pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI.
Upaya-upaya tersebut dilakukan seraya menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penularan coronavirus baru (Covid-19).
Pemerintah pusat dan daerah setempat berkerja sama dengan UNHCR dan IOM untuk upaya lebih lanjut terkait penanganan para pengungsi Rohingya. Masyarakat Aceh Utara dan sejumlah LSM juga aktif memberikan bantuan kemanusiaan.
Di sisi lain, Indonesia tengah menyelidiki kemungkinan adanya penyelundupan manusia sehingga migran ireguler tersebut menjadi korban. Menurut Kemlu, penyelundupan manusia adalah kejahatan yang harus dihentikan dan memerlukan kerja sama kawasan dan internasional.
"Perjalanan laut yang tidak aman ini dipastikan akan terus terjadi sepanjang akar masalah tidak diselesaikan," lanjut pernyataan Kemlu. "Bagi Indonesia, upaya menciptakan kondisi kondusif di Rakhine State penting untuk terus dilakukan agar etnis Rohingya dapat kembali secara sukarela, aman, dan bermartabat ke rumah mereka di Rakhine State."