Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah resmi meluncurkan Sistem Informasi dan Aplikasi Pelayanan Ketenagakerjaan (SIAPkerja) dan membuka Anjungan SIAPkerja di kawasan industri MM2100 Bekasi.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan, SIAPkerja merupakan sebuah ekosistem digital yang dikembangkan untuk menyediakan pelayanan ketenagakerjaan secara menyeluruh dan terintegrasi.
"Fasilitas ini di desain untuk mendekatkan pelayanan ketenagakerjaan kepada stakeholder di Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)," jelas Ida dalam acara Peresmian Anjungan SIAPkerja, Rabu (12/1).
Ida mengungkapkan bahwa tantangan ketenagakerjaan saat ini semakin kompleks. Menurutnya, masuknya era revolusi industri 4.0. diiringi gelombang digitalisasi harus menjadi perhatian yang serius.
"Selain itu, bonus demografi yang kita nikmati juga harus disiasati. Di waktu yang bersamaan, dampak pandemi Covid-19 turut melahirkan tambahan persoalan yang harus juga kita pecahkan," kata Ida.
Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan merumuskan dan menetapkan sembilan lompatan yaitu formula yang komprehensif untuk membenahi sektor ketenagakerjaan secara nasional. Adapun salah satu dari 9 lompatan tersebut adalah Pengembangan Ekosistem Digital Ketenagakerjaan yang dinamakan SIAPkerja.
"SIAPkerja ini merupakan penyempurnaan dan branding baru dari Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SISNAKER) yang sudah kita gunakan sebelumnya," tambahnya.
Ida mengatakan bahwa SIAPkerja dikembangkan untuk mengintegrasikan semua pelayanan ketenagakerjaan. Ada beberapa fitur dari SIAPkerja yang mempermudah layanan kepada masyarakat.
Pertama, Skillhub yaitu pelayanan untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja Indonesia. Kedua, Sertifikasi yaitu pelayanan sertifikasi ketenagakerjaan untuk standar kompetensi dengan kualitas yang terjamin untuk setiap pelatihan.
Ketiga, Karirhub yaitu portal link and match yang menghubungkan para pencari kerja dengan pemberi kerja. Terakhir, Bizhub yaitu pelayanan kepada angkatan kerja yang mempunyai minat sebagai tenaga kerja mandiri (TKM) yang terhubung dengan pelatihan bisnis, mentoring, jaringan usaha hingga pembiayaan modal usaha.
"Di luar itu, banyak pelayanan yang menjadi bagian dari ekosistem ketenagakerjaan baik yang digunakan oleh masyarakat, dunia usaha, industri maupun stakeholder ketenagakerjaan yang lain," jelas Ida dalam daring.
Sementara itu, sistem ini juga akan mengintegrasikan seluruh pelayanan di semua unit kerja di Kemnaker. Serta terhubung dengan pelayanan ketenagakerjaan di Kementerian/Lembaga lain termasuk pemerintah daerah hingga platform-platform digital swasta yang bergerak di bidang ketenagakerjaan.
Dengan integrasi ini, Ida berharap dapat mewujudkan pelayanan yang lebih mudah, efektif, serta dapat mewujudkan satu data Ketenagakerjaan. Ekosistem digital terobosan dari Kemnaker ini merupakan salah satu bentuk respons Kemnaker di era internet outing.
"Tradisi kerja birokrasi yang cenderung rumit, lamban, dan berbiaya tinggi sudah harus kita tinggalkan," tuturnya.
Selain melakukan pelayanan secara digital, Kemnaker juga mendekatkan pelayanan tersebut secara offline. Inovasi layanan terpadu ini dinamakan Anjungan SIAPkerja yaitu sebuah pusat pelayanan Ketenagakerjaan satu atap yang diselenggarakan di Kawasan Industri atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Jadi ini, jika kita sudah punya layanan LTSA untuk layanan yang efektif dan efisien bagi para calon pekerja migran kita. Maka, di Anjungan SIAPkerja ini satu atap yang dilaksanakan di Kawasan Industri atau KEK,"
Adapun layanan yang disediakan dalam Anjungan SIAPkerja ini antara lain, Pelayanan Pelatihan, Pelayanan Sertifikasi, Pelayanan Pemagangan, Pelayanan Peningkatan Produktivitas, Pelayanan Informasi Pasar Kerja dan Penempatan, Pelayanan TKA, Pelayanan Hubungan Industrial, Pelayanan Jaminan Sosial, Pelayanan K3, Pelayanan WLKP dan WLPP. Seluruh pelayanan tersebut terhubung secara digital dengan platform SIAPkerja.
Sebagai penutup, Ida mengatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kehadiran negara dalam memberikan layanan yang lebih dekat dan mudah baik bagi masyarakat secara umum maupun pelaku usaha atau industri
