Mayjen TNI Suharyanto baru saja dilantik presiden sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Istana Negara, Rabu (17/11). Dalam keterangan persnya, ia memaparkan, akan melanjutkan program kerja yang sudah dicapai oleh Kepala BNPB sebelumnya.
Namun, ia juga akan menonjolkan prokernya sendiri, yakni jika terjadi bencana, maka BNPB akan segera hadir untuk membantu masyarakat.
“Program yang akan kami tonjolkan, pada saat terjadi bencana, BNPB bisa hadir dalam waktu sesingkat-singkatnya untuk membantu agar masyarakat yang tedampak bencana dapat segera mendapat pertolongan dan hak untuk hidup mendasar,” ungkap Suharyanto saat konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11).
Menurutnya, Indonesia tidak bisa lepas dari bencana karena letak geografisnya yang sedemikian rupa sehingga hampir dipastikan selalu bergerak, dan dapat terjadi gempa. Selain itu, memasuki musim penghujan di penghujung tahun atau awal tahun, banjir terjadi di mana-mana.
Ia kembali menegaskan, BNPB juga harus dalam seluruh tahapan penanggulangan bencana, mulai dari peningkatan kesiapsiagaan, edukasi, mitigasi, tanggap darurat, sehingga masyarakat yang terdampak bencana ini dipastikan tidak terlalu lama menanggung akibat dampak bencana. Selain itu, BNPB juga harus hadir dalam program-program rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Oleh karena itu, BNPB perlu hadir dalam tahap-tahap penanggulangan bencana mulai dari meningkatkan kesadaran, edukasi, dan mitigasi,” katanya.
Ia juga menyampaikan pesan presiden, yakni BNPB segera bekerja. Mengingat saat ini Indonesia sudah memasuki musim bencana.
“Usai pelantikan, Bapak Presiden berpesan kepada kami, kerena ini musim bencana, maka kami harus segera bekerja,” pungkasnya.