Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyambangi lokasi tanah longsor di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), pada Selasa (7/3). Kunjungan ini untuk mengecek situasi dan kondisi pascabencana serta memastikan penanganan darurat berjalan baik.
Kedatangan Suharyanto ke Natuna juga membawa berbagai kebutuhan untuk korban dan penanganan pascabencana. Perinciannya, 4 tenda pengungsi 4, 100 tenda keluarga, 500 selimut, 500 matras, 15 genset listrik ukuran 2 kva, 1.500 paket makanan, 1.500 paket rendang 1.500, 200 velbed, dan 100 lampu garam.
"Di samping itu, BNPB juga akan menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) untuk penanganan darurat," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya. Kemudian, mendatangkan tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan relawan penanggulangan bencana dalam satu manifes.
Di lokasi, Suharyanto akan memimpin rapat penanganan darurat bencana longsor bersama Forkopimda Natuna. "Sebagai bentuk dukungan percepatan penanganan darurat tanah longsor," ujarnya.
Sejauh ini, 10 orang dilaporkan meninggal dunia akibat longsor. Data dapat berubah karena evakuasi dan pencarian masih dilakukan hingga kini.
"Baru perkiraan, kemungkinan data dapat berubah-ubah. Informasi terakhir tadi memang sudah ada kantong jenazah sebanyak 10 kantong yang sudah terisi," kata Kepala Bidang Kedaruratan Pusdalops PB dan Logistik BPBD Kepri, Junainah, dalam keterangannya, Senin (6/3).
Ada beberapa kendala dalam proses evakuasi korban longsor. Misalnya, cuaca, sulitnya akses, dan terputusnya jaringan telekomunikasi.