close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, menyebut pekerja migran Indonesia (PMI) di negera maju rawan terpapar radikalisme. Alinea.id/Gempita Surya
icon caption
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar, menyebut pekerja migran Indonesia (PMI) di negera maju rawan terpapar radikalisme. Alinea.id/Gempita Surya
Nasional
Sabtu, 18 Februari 2023 21:23

Kepala BNPT: PMI di negera maju rawan terpapar radikalisme

Dicontohkannya dengan dideportasinya seorang PMI dari Singapura pada Januari lalu.
swipe

Pekerja migran Indonesia (PMI) di negara maju rawan terpapar radikalisme. Dalihnya, banyak narasi terkait tersebar di media sosial dan negara maju memiliki kemudahan mengakses internet, termasuk konten tersebut.

"Pekerja migran cukup rawan terpapar radikalisme. Ini mengingat konten-konten narasi radikal banyak terdapat di media sosial, sementara pekerja migran yang berada di negara maju lebih mudah mengakses internet," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar, dalam keterangannya, Sabtu (18/2).

Dicontohkannya dengan dideportasinya seorang PMI dari Singapura, Januari lalu. Pangkalnya, yang bersangkutan terpapar paham ekstremisme dan menyebarkan konten-konten tersebut di sosial media.

"Ini menegaskan bahwa siapa pun, termasuk pekerja migran, bisa terpapar radikalisme," ucap eks Kapolda Banten itu.

Boy mengingatkan, setiap warga negara wajib memiliki pemahaman tentang ciri-ciri dan karakter kelompok ekstrem, intoleran, dan terorisme agar terhindar dari ekstremisme. Selain itu, baginya, setiap WNI mesti mengetahui "vaksin kebangsaan", yang terdiri atas transformasi wawasan kebangsaan, revitalisasi nilai-nilai Pancasila, moderasi beragam, pelestarian akar budaya bangsa, serta transformasi pembangunan.

"Kami mengajak seluruh elemen bangsa yang ada di negeri serumpun itu untuk tetap waspada virus terorisme," serunya.

Boy melanjutkan, BNPT menghadapi keterbatasan di tengah berkembangnya ekstremisme di masyarakat. Karenanya, terus merangkul berbagai pihak, baik kementerian/lembaga negara maupun masyarakat luas, dengan menerapkan konsep kerja sama multipihak guna mencegah radikalisme.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan