Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin, dikecam lantaran komentarnya terkait perbedaan penentuan Idulfitri atau lebaran 2023. Dalam unggahan yang viral di media sosial, Andi mengancam warga Muhammadiyah sebab penetapan 1 Syawal 1444 H yang berbeda dari keputusan pemerintah.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mengaku bakal melakukan pengecekan terhadap informasi yang beredar.
"Saat ini BRIN sedang melakukan pengecekan kebenaran atas informasi," kata Tri dalam keterangan resmi, Senin (24/4).
Tri menuturkan, hal itu dilakukan untuk mengecek benar tidaknya komentar itu ditulis oleh peneliti BRIN. Apabila terbukti benar, kata Tri, maka proses tindak lanjut akan dilakukan sesuai ketentuan Majelis Etik ASN.
"Apabila penulis komentar tersebut dipastikan ASN BRIN, sesuai regulasi yang berlaku BRIN akan memproses melalui Majelis Etik ASN, dan setelahnya dapat dilanjutkan ke Majelis Hukuman Disiplin PNS sesuai PP 94/2021," ujar Tri. Ia juga mengimbau agar publik tidak terpancing dengan isu yang beredar.
Perkara ini bermula dari unggahan di media sosial Facebook yang dikomentari dua peneliti BRIN, yakni Profesor Thomas Djamaluddin dan Andi Pangerang.
Thomas menuliskan komentar terkait perbedaan penentuan Idulfitri 1444 H. "Eh, masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulisnya.
Pernyataan Thomas ditanggapi Andi melalui akun AP Hasanuddin. Ia menuliskan kemarahan atas sikap Muhammadiyah.
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian," demikian komentar Andi.
Komentar tersebut kemudian viral dan menuai beragam respons. Salah satunya, dari Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ma'mun Murod, yang mengecam perilaku Andi.
"Pak Presiden @jokowi Prof. @mohmahfudmd, Pak Kapolri @ListyoSigitP @DivHumas_Polri, Gus Menag @YaqutCQoumas, Kepala @brin_indonesia bgmn dg ini semua? Kok main2 ancam bunuh? BRIN sbg lembaga riset hrsnya diisi mereka yg menampakkan keintelektualannya, bkn justru spt preman," tulis Ma'mun seperti dikutip dari akun Twitter @mamunmurod_, Senin (24/4).