Pemerintah mengumumkan awal Ramadan 1444 H atau 2023 M jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023. Artinya, umat muslim akan mulai menjalankan ibadah puasa di bulan suci pada hari ini, tak terkecuali para tersangka korupsi yang menghuni rumah tahanan (rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kepala Rutan KPK, Ahmad Fauzi, mengatakan pihaknya akan memenuhi hak para tahanan yang beragama Islam untuk beribadah di bulan suci Ramadan. Hal ini termasuk adanya penyesuaian jadwal makan rutin untuk para tahanan yang berpuasa.
"Jadwal pemberian makanan bagi tahanan beragama muslim digeser ke jam sahur, dan untuk berbuka juga bergeser ke jam mendekati berbuka ditambah makanan takjil," kata Ahmad saat dikonfirmasi, Kamis (23/3).
Disampaikan Ahmad, perubahan jadwal makan yang diberikan kepada para tahanan ini sesuai dengan kontrak yang disepakati KPK dengan pihak katering.
Selain itu, para tahanan juga disediakan tempat untuk menunaikan ibadah salat tarawih. Pelaksanaan tarawih dilakukan di masing-masing rutan yakni pada kavling C1 atau Gedung KPK lama, Gedung Merah Putih, dan Pomdam Jaya Guntur.
"(Imam tarawih dan bilal) sesama tahanan," ujar Ahmad.
Diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan awal Ramadan 1444 H jatuh pada 23 Maret 2023. Hal ini didasarkan keputusan sidang isbat setelah melihat hasil pengamatan langsung (rukyatul hilal) untuk melengkapi hasil hisab yang telah dipaparkan.
"Hasilnya, dari 124 titik rukyatul hilal, ada beberapa orang yang melaporkan melihat hilal. Jadi berdasarkan hisab di seluruh indonesia, sudah di atas ufuk dan memenuhi kriteria MABIMS. Sehingga kami bersepakat, 1 Ramadan jatuh pada Kamis (23/3)," kata Yaqut dalam konferensi pers, Rabu (22/3) malam.
Yaqut berharap, seluruh umat Islam menggunakan momentum Ramadan untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).
Di sisi lain, Wakil Presiden (Wapres) KH Mar’uf Amin mengajak umat Islam di Tanah Air untuk dapat menjadikan bulan penuh berkah ini menjadi momentum dalam meningkatkan kualitas diri.
Selain itu, Ma'ruf juga mengimbau umat Islam untuk dapat meningkatkan rasa syukur atas berkah, nikmat, maupun juga tantangan yang selama ini telah dihadapi.
“Ramadan sudah selayaknya kita jadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas diri kita, bukan semata menahan lapar dan dahaga,” kata Ma'ruf dalam keterangan video, Rabu (22/3).