Dua set rangkaian kereta Mass Rapid Transit (MRT) yang terdiri 12 kereta tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 4 Maret 2018. Selanjutnya, rangkaian kereta ini dikirim ke Depo Lebak Bulus pada Minggu 8 Maret.
"Proses penurunan kereta dari kapal kargo akan dilakukan pada Kamis (5/4), dan dilanjutkan dengan proses pengiriman ke Depo Lebak Bulus menggunakan multi-axle trailer," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar di Jakarta.
Proses pengiriman ke Depo Lebak Bulus akan dimulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB untuk mengurangi dampak kepadatan lalu lintas. Kereta MRT Jakarta dibuat perusahaan kereta api di Jepang, Nippon Sharyo.
Berikutnya, 14 set rangkaian kereta akan mulai dikirim pada akhir Juni 2018, dan ditargetkan pada akhir Oktober 2018 total keseluruhan 16 set rangkaian kereta MRT Jakarta tiba di Jakarta. Setelah itu, PT MRT akan melakukan serangkaian proses trial run.
"Untuk memastikan bahwa proses pengiriman berjalan dengan lancar, kami sudah terlebih dahulu melakukan serangkaian uji coba sekaligus simulasi pengiriman sejak Februari 2018," ujar William.
Pada fase 1, PT MRT menyiapkan 16 set rangkaian kereta. Dari 16 set tersebut, sebanyak 14 set rangkaian kereta akan dioperasikan. Dua set rangkaian kereta akan disiagakan sebagai cadangan.
MRT Jakarta akan beroperasi pada Maret 2019. Waktu operasi pukul 05.00 hingga 24.00 WIB dengan rentang atau jarak waktu antarkereta (headway) lima menit pada jam-jam sibuk.
"Kami berharap kehadiran MRT Jakarta dapat menjadi salah satu solusi masalah kemacetan di Ibu Kota karena perubahan gaya hidup masyarakat akan berubah, yakni dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik," ujar William.