Majelis Ulama Indonesia sudah memiliki pengurus baru periode 2020-2025 yang ditetapkan melalui Musyawarah Nasional (Munas) ke-X MUI, Kamis (26/11) malam.
Ada banyak harapan kepada organisasi ulama yang kini dipimpin Miftachul Akhyar, salah satunya mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan umat.
Anggota Komisi VIII Bukhori Yusuf mengatakan, masyarakat beragama sangat warna-warni sehingga MUI harus mampu mengayomi mereka dengan berbagai latar belakang warnanya, bukan hanya masyarakat tertentu.
"Sehingga tidak satu warna saja yang dilindungi, tapi semua harus mendapat pengarahan dan pengayoman dari MUI," kata Bukhori kepada wartawan, Sabtu (28/11).
Dia mengingatkan, fungsi ulama sebagai penuntun umat dan jangan sampai masuk ke wilayah yang membuat pembelahan umat. MUI juga diminta jangan sampai termakan isu yang bisa saja dibuat pihak lain dalam rangka memecah persatuan dan kesatuan umat untuk kepentingan tertentu.
"Aspek kesatuan dan persatuan harus menjadi visi MUI. Peran penting ulama menyambungkan tata kehidupan dunia dengan tatanan kehidupan Allah. Saya optimis MUI akan semakin mengangkat harkat dan martabat ulama serta menyatukan ulama dan umat," tegas Bukhori.
Harapan serupa disampaikan anggota Komisi VIII Ace Hasan Syadzily bahwa MUI berperan sebagai pelayan umat.
"MUI menjadi wadah bagi para ulama, kiai, cendikiawan muslim, dan tokoh agama Islam untuk berkiprah sebagai khadimul ummah (pelayan umat) dalam bidang keagamaan," ujarnya.
Selain itu, sebagaimana tema dalam Munas, Ace berharap MUI terus mengedepankan washatiyatul Islam atau Islam moderat. Islam yang rahmah dan ramah, bukan yang marah.
Di sisi lain, dia yakin Miftachul Akhyar akan membawa MUI sebagai mitra yang konstruktif dan memberikan masukan-masukan berharga bagi pemerintah untuk kemajuan umat di Indonesia.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menuturkan MUI bisa menjadi imamah institusionaliyyah atau lembaga yang berperan sebagai imam. Ia meminta MUI menjadi teladan bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Ia berpesan agar MUI terus menyiarkan ajaran Islam wasathiyah atau Islam moderat. Hal itu diperlukan guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"MUI sebagai imam kelembagaan bagi segenap ormas Islam Indonesia, saya berharap MUI mampu memberi contoh dan teladan dalam memanifestasikan karakter dan sikap organisasi terutama dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan," ujar Ma'ruf dalam Munas MUI.
Berikut ini daftar lengkap Dewan Pimpinan Harian MUI periode 2020-2025 di bawah kepemimpinan Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar.
Dewan Pimpinan Harian MUI Pusat
Ketua Umum MUI : KH. Miftachul Akhyar
Wakil Ketua Umum MUI 1 : Dr. Anwar Abbas
Wakil Ketua Umum MUI 2 : KH. Marsudi Syuhud
Wakil Ketua Umum MUI 3 : Drs. H. Basri Bermanda, MBA.
Ketua MUI KH. Masduki Bidlowi
Ketua MUI Dr. Yusnar Yusuf Rangkuti
Ketua MUI Prof. Noor Achmad
Ketua MUI KH. Abdullah Jaidi
Ketua MUI KH. Afifuddin Muhajir
Ketua MUI KH. Dr. Sodikun
Ketua MUI Dr. Lukmanul Hakim
Ketua MUI KH. Sholahuddin Al Aiyubi
Ketua MUI Prof. Amany Lubis
Ketua MUI KH. Cholil Nafis
Ketua MUI Dr. Jeje Zainuddin
Ketua MUI Dr. Asrorun Niam Sholeh
Ketua MUI Dr. Sudarnoto Abdul Hakim
Ketua MUI Prof. Dr. Utang Ranuwijaya
Wakil Sekretaris Jenderal:
KH. Abdul Manan Ghani
Habib Hasan Bahar
Rofiqul Umam Ahmad
Azrul Tanjung
Asrori S. Karni
Ikhsan Abdullah
Arif Fahrudin
M. Ziyad
Isfah Abidal Aziz
Dr. Badriyah Fayumi
Drs. H. Pasni Rusli
Dr. Abdul Ghaffar Rozin
Prof. Dr. Valina Sinka Subekti
Dr. Fahrur Razi
Bendahara Umum
Misbahul Ulum
Wakil Bendahara
KH. Eman Suryaman
Dr. Rahmat Hidayat
Jojo Sutisna
Trisna Ningsih Julianti
Erni Juliana