Kebakaran yang melanda puluhan rumah bedeng di Gang Setia Jalan Manunggal Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menyisahkan kesedian bagi seorang pemulung Endaharti (35) warga Klaten Jawa Tengah.
Pasalnya, rumah yang ia tempati bersama anak-anaknya selama hidup di Jakarta habis terlahap amukan si jago merah saat kebakaran melanda lokasi tersebut.
Sebenarnya, Endaharti tinggal di rumah bedeng yang disediakan oleh bosnya Suhendar, bersama-sama rekan pekerja yang lain. Seperti pemukiman pemulung lainnya, tentu barang bekas dan benda pecah belah lainnya sudah menjadi pernak-pernik umum di pemukiman tersebut.
Pernak-pernik itu punlah yang menyebabkan tempat tinggalnya habis tak berbentuk dilalap si jago merah.
"Kebakarannya dari samping rumah pak Suhendar terus merembet ke rumah saya," ungkapnya di lokasi saat berbincang dengan Alinea.id, Minggu (24/6).
Dia mengatakan, kebakaran itu berawal dari percikan api akibat korseleting listrik yang merambet ke kardus dan plastik yang selama ini berserakan di sekeliling rumah Endaharti.
"Jadi, langsung besar apinya karena kena kardus dan plastik," ujarnya.
Melihat api yang kian membesar, sontak ia langsung menyelamatkan diri berserta anak-anaknya keluar pemukiman agar terhindar dari amukan si jago merah.
Ia menyelamatkan diri berserta anaknya tanpa sempat membawa harta apa-apain. Bahkan, ia mengaku uang tabungan yang selama ini ia kumpulkan dari jerih payahnya memulung pun tak sempat ia ambil dan turut ludes dilalap si jago merah.
"Uang saya Rp1,4 juta terebakar semua, padahal itu uang saya kumpulin dari kerja cuci gosok juga," urainya seraya tersendak menahan air mata.
Ironisnya, uang tersebut akan digunakan oleh Endaharti untuk pulang ke kampung halamannya di Klaten Jawa Tengah. Pasalnya sang bos baru mengizinkan ia mudik sesudah lebaran karena untuk mengisi kekosongan kerja rekan-rekanya yang pulang saat Hari Raya Idul Fitri.
"Itu uangnya mau dipakai buat pulang ke kampung, tahu-tahu kebakar," paparnya.
Endaharti dan ketiga anaknya telah 2 tahun berjibaku bersama mengadu nasib di Jakarta dengan mengumpulkan barang-barang bekas untuk di jual kembali ke pengepul.
"Saya besarkan sendiri ini anak-anak tanpa seorang suami," pungkasnya.
Penanganan Korban
Dari 102 jiwa yang kehilangan tempat tinggal, rencananya Kelurahan Kedoya dan Dinas Sosial Jakarta Barat akan membuka tenda darurat untuk mengatasi permasalah papan para korban tersebut.
"Kita nanti akan siapkan tenda di depan lokasi untuk mereka dari Dinsos Jakarta Barat dan BPBD," jelasnya Lurah Kedoya Selatan, A Mawardi di lokasi Minggu (24/6).
Tak hanya itu, Mawardi juga akan memberikan sejumlah bantuan sembako untuk keperluan pangan para korban selama belum ada tindak lebih lanjut.
"Tenda dan juga kebutuhan pokok baju-baju, kain-kain dan lain-lain," ungkapnya.
Lebih jauh, Mawardi mengharapkan masyarakat yang menjadi korban tetap tabah dan kuat dalam menghadapi ujian tersebut.