Pemilik Triputra Group TP Rachmat menyampaikan visi dan pandangan berjudul: 'Indonesia Raya, Seribu Tahun Lamanya". Pidato itu disampaikan pada Penganugerahan Paramadina Award 2022.
TP Rachmat mengaku, ingin mengajak semua pihak untuk mengambil peran aktif dalam dunia pendidikan.
"Pertama, bila kita jadi pendidik, jadilah pendidik yang utuh. Yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, namun juga terus berupaya menanamkan nasionalisme, spiritualitas, nilai-nilai inti, serta cara berpikir yang benar kepada seluruh siswa yang dipercayakan kepada kita," kata dia dalam ketengan tertulisnya, Sabtu (4/6).
Kedua, lanjut dia, bila menjadi pengusaha, jadilah pengusaha yang tidak berhenti pada ukuran-ukuran ekonomi yang memuaskan diri. Namun membuka diri untuk berkolaborasi dengan institusi pendidikan, memberikan dukungan finansial yang diperlukan, serta membantu dunia pendidikan dengan sarana, kesempatan, serta pengalaman yang dimilikinya.
Ketiga, bila menjadi tokoh agama, jadilah tokoh agama yang memahami agama sampai ke inti-inti ajarannya. Jadilah tokoh agama yang mengabarkan perdamaian, kasih sayang, dan kemanusiaan. Jangan terjebak pada dogma dan fanatisme sempit yang justru membuat agama menjauhkan manusia dan manusia lainnya, atau bahkan menjauhkan manusia dari Tuhan.
Keempat, bila menjadi orang tua, jadilah orang tua yang tidak semata-mata mengukur dan membandingkan anak berdasarkan nilai-nilai ilmu pengetahuannya. Orang tua juga harus mendidik anak dan menjadi panutan dalam menumbuhkan jiwa nasionalisme, pemupukan spiritualitas, penanaman nilai-nilai inti, serta cara berpikir yang benar.
Kelima, bila menjadi anak muda, jadilah anak muda yang rendah hati. Potensi yang besar, semangat yang menyala-nyala, intelegensi yang tinggi, akan sempurna bila dikombinasikan dengan jiwa yang rendah hati. Kerendahan hati mendekatkan dan memudahkan kita untuk menerima pengajaran dan pembelajaran, baik dari Tuhan, sesama, maupun kehidupan.
"Pendidikan utuh dan menyeluruh, yang ‘beyond brain’. Itu yang akan menjadi faktor penentu untuk terwujudnya Indonesia yang Raya, Indonesia yang ada sampai seribu tahun lamanya. Saya juga bersyukur, saat ini pemerintah terus berupaya melakukan reformasi pendidikan secara intensif, merombak birokrasi, membangun kurikulum yang lebih utuh dan menyeluruh, serta menempatkan talenta-talenta hebat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," tutur dia.
Dia berharapa, seluruh upaya itu konsisten dijalankan. Tidak putus di tengah jalan karena perubahan pemerintahan atau apapun. Karena pendidikan perlu konsistensi. Karena pendidikan perlu waktu untuk berbuah.
"Saya yakin, di masa yang akan datang, semua upaya itu akan berdampak besar bagi kualitas generasi penerus generasi muda, dan pada gilirannya bagi bangsa Indonesia," ucap dia.