Ketua DPR Puan Maharani meminta otoritas terkait untuk tetap mencari penumpang korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee. Kapal tersebut dilaporkan tenggelam di perairan kawasan pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa (29/6/2021) malam. Puan meminta otoritas berwenang harus mencari tahu penyebab tenggelamnya KMP Yunicee tersebut.
“Kami berduka cita sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga. Semoga para korban dan keluarganya diberi kekuatan untuk segera pulih dari luka dan duka. Saya meminta agar pencarian korban terus dilakukan,” terang Puan melalui keterangan tertulis, Rabu (30/6).
Selain itu, Puan meminta evaluasi juga harus dilakukan untuk memperbaiki tata kelola angkutan kapal yang menjadi sarana transportasi masyarakat. Ia pun menegaskan peraturan kelayakan kapal dan keselamatan kapal harus ditaati sepenuhnya sekaligus memastikan Anak Buah Kapal (ABK) harus terlatih dengan baik saat menghadapi situasi darurat.
“Ke depannya transportasi di laut harus lebih aman dan nyaman, harus lebih siap pada antisipasi dan proses evakuasi penumpang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” harap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Teknologi bawah air multibeam echosounder KRI Rigel-933 mendeteksi KMP Yunicee
Sementara teknologi bawah air multibeam echosounder milik KRI Rigel-933 salah satu unsur kapal survei riset dari Pusat Hidro-Oseonografi TNI Angkatan Laut berhasil mendeteksi keberadaan Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee pada posisi 8° 10’ 31.864’’ S-114° 25’ 42.986’’ T pada kedalaman antara 72 meter sampai dengan 78 meter. Benda yang dideteksi dari bawah air tersebut panjang 55.3 meter, lebar 11.5 meter dan tinggi 11.35 meter dengan posisi dari dasar laut jarak dengan daratan terdekat sejauh 362 meter, sementara jarak dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar lebih kurang 1,65 km.
Dalam keterangan tertulisnya Puspen TNI AL menyebutkan, pihaknya secara proaktif membantu pelaksanaan evakuasi KMP Yunicee setelah mendengar adanya musibah tersebut yang terjadi di perairan sekitar Gilimanuk, Bali (29/6) sekitar pukul 19.20 WITA . TNI AL mengerahkan 2 KRI yakni KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923, KAL Rajekwesi serta personel dari Lanal Denpasar, Lanal Banyuwangi Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan.
KMP Yunicee yang mengalami naas ini diawaki 15 orang ABK dengan mengangkut kendaraan sebanyak 40 unit terdiri dari 17 unit pick up, 2 unit kendaraan keluarga dan 18 unit truk sedang serta 3 unit sepeda motor.
Saat melaksanakan SAR, KRI Rigel-933 dan KRI Soputan-923 yang telah berada di lokasi sejak berhasil menemukan satu unit life craft milik kapal tanpa penumpang dan mengangkatnya mengunakan crane untuk selanjutnya diamankan di buritan KRI Rigel-933. Penemuan life craft penumpang KMP Yunicee tersebut, diketahui berasal tidak jauh dari sebelah barat Dermaga Gilimanuk yang berjarak 1 nautical miles.
TNI AL terus menambah dukungan personel untuk bergabung bersama-sama tim SAR lain untuk mencari korban yang belum ditemukan. Lanal Denpasar dipimpin langsusng Komandan Lanal Kolonel Laut (P) I Komang Teguh Ardana, mengerahkan personel gabungan dari Lanal Denpasar, Posal Gilimanuk, dan Posal Pengambengan sebanyak 17 orang dan Lanal Banyuwangi di bawah pimpinan Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, mengerahkan KAL Rajekwesi beserta 15 personel untuk membantu proses evakuasi.