Ketua Suku Adat Asmat Felix Awom angkat bicara terkait gejolak yang terjadi pascapenangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Felix mengatakan, semua masyarakat Papua, khususnya Suku Asmat, diharapkan mendukung pemerintah, KPK dan Polri. Khususnya dalam penegakan hukum kasus korupsi di Papua.
"Kami dukung penegakan hukum kasus korupsi di Papua. Karena saya pun mendukung,” kata Felix dalam keterangan, Rabu (11/1).
Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Papua, Lukas Enembe, pada Selasa (10/1). Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan, penangkapan dilakukan untuk mengantisipasi politikus Demokrat itu kabur ke luar negeri.
Lukas diduga hendak kabur melalui Bandara Sentani menuju Mamit, Distrik Kembu, Kabupaten Tolikara.
"KPK mendapatkan informasi tersangka LE (Lukas) akan ke Mamit, Tolikara pada Selasa, 10 Januari 2023, melalui Bandara Sentani. Bisa jadi tersangka LE akan meninggalkan Indonesia," kata Firli dalam keterangan tertulis, Selasa (10/1).
Usai menerima informasi tersebut, KPK berkoordinasi dengan aparat penegak hukum di wilayah setempat untuk melakukan upaya penangkapan terhadap Lukas. Penangkapan dilakukan di sebuah rumah makan di wilayah Abepura, Papua.
Lukas kemudian diamankan ke Mako Brimob Papua dan diterbangkan menuju Jakarta melalui Manado, Sulawesi Utara. Lukas diperiksa lebih lanjut oleh penyidik di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.
"Setibanya di Jakarta, Saudara LE (Lukas) dilakukan pemeriksaan kesehatan di RSPAD (Gatot Soebroto) dengan didampingi tim KPK," tutur Firli.