close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ketua Umum Partai Glombang Rakyat (Gelora) Indoneisa Anis Matta dalam webinar. Foto tangkapan layar YouTube
icon caption
Ketua Umum Partai Glombang Rakyat (Gelora) Indoneisa Anis Matta dalam webinar. Foto tangkapan layar YouTube
Nasional
Rabu, 22 Juni 2022 19:27

Ketum Partai Gelora: Dunia memasuki situasi yang sudah tidak terkontrol

Tidak ada tanda-tanda perang Rusia dan Ukraina akan berakhir. Karena beberapa Negara terutama Amerika justrus menambah bantuannya ke Ukraina
swipe

Presiden Joko Widodo (Jokowi) merujuk data dari Bank Dunia atau International Monetary Fund (IMF) yang mengatakan, sekitar 60 negara akan ambruk perekonomiannya karena ancaman krisis dan situasi global yang tak menentu dan 40 di antaranya bisa mengalami keambrukan atau ketidak pastian.

Merespons hal itu, Ketua Umum Partai Glombang Rakyat (Gelora) Indoneisa Anis Matta mengatakan, mengutip dari kata Hendrick Kissinger, sebaiknya Ukraina segera berdamai dengan Rusia dan untuk itu harus bersedia membiarkan beberapa wilayahnya menjadi milik Rusia. Sebab kalau perdamaian ini tidak dilakukan dua bulan kedepan, maka perang ini tidak akan terkontrol.

“Kalau kita melihat ini peringatan keras sebenarnya bukan suatu perdamaian antara Rusia dan Ukraina, tetapi ini suatu fase yang diperlihatkan Hendrick Kissinger bahwa kita sedang memasuki situasi yang sudah tidak terkontrol,” kata Anis Matta saat dipantau secara online, Rabu (22/6).

Anis menjelaskan, tidak ada tanda-tanda perang Rusia dan Ukraina akan berakhir. Karena beberapa Negara terutama Amerika justrus menambah bantuannya ke Ukraina, begitu juga Inggris.

“Jadi tampaknya kita memasuki satu fase dari situasi perang yang tadinya local, ini tidak mustahil menjadi perang besar,” katanya.

“Apa lagi panglima militer Inggris yang baru diangkat beberapa waktu lalu, di pidato pertamanya justru mengingatkan kemungkinan terjadinya perang dunia ke tiga dan Inggris harus bersiap berhadapan dengan Rusia secara langsung dalam perang terbuka di daratan,” lanjutnya.

Artinya gejala-gejala ini semua tidak ada satu tanda satu tanda perang ini akan berhenti atau selesai dalam waktu dekat.
Dampak dari perangi ini terutama pada sisi ekonominya inflasi sekarang ini terutama pada sektor energi dan pangan pasti akan berlanjut lebih lama dari pada yang kita duga.

Selain itu, Anis memaparkan survei yang baru saja keluar di Amerika yang mengatakan bahwa, hanya sebelas persen masyarakat Amerika yang percaya bahwa sebab inflasi ini adalah Putin. Justru lebih dari lima puluh persen masyarakanya percaya ini karena Biden.

“Kalau kita menarik satu garis dari sini, sebenarnya kita bisa memahami pernyataan atau analisis Bank Dunia atau International Monetary Fund (IMF) tentang kemungkinan ambruknya beberapa negara karena tidak kuat bertahan di tengah badai krisis ini,” ujarnya.

Dapat disimpulkan, ucap dia, penyelesaian kriris ekonomi tidak dipecahkan secara ekonomi melainkan secara militer.

img
Edo Sugiyanto
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan